Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2021, 10:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otot kaku merupakan kondisi ketika otot terasa tegang dan sulit untuk digerakkan.

Kondisi ini biasanya juga disertai dengan rasa sakit, kram, dan nyeri otot yang akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Kekakuan otot biasanya dapat hilang sendirinya dengan peregangan dan olahraga yang teratur.

Baca juga: 7 Penyebab Nyeri Otot yang Bisa Terjadi

Namun, dalam beberapa kasus, otot kaku dapat menjadi pertanda masalah kesehatan yang lebih serius.

Penyebab

Pada umumnya, otot kaku dapat terjadi setelah berolahraga, kerja fisik, atau mengangkat beban yang berlebihan. Selain itu, Anda juga dapat mengalami kondisi ini ketika terlalu lama berdiri atau duduk.

Melansir Medical News Today, terdapat berbagai faktor yang dapat menyebabkan otot kaku dengan gejala yang berbeda-beda, antara lain

  • Aktivitas fisik yang terlalu berat.
    Otot dituntut untuk bekerja lebih keras dari biasanya yang dapat menyebabkan cedera atau keseleo dengan gejala kemerahan, bengkak, memar, rasa nyeri, dan gerak yang terbatas
  • Gigitan atau sengatan serangga
    Beberapa sengatan serangga seperti tawon, lebah, atau laba-laba dapat menyebabkan otot kaku dengan menunjukan gejala seperti munculnya benjolan merah yang bengkak, gatal, dan nyeri
  • Rematik
    Mempengaruhi bahu, leher, lengan, dan pinggul dengan gejala kesulitan untuk tidur, menggunakan pakaian, atau mengubah posisi tubuh
  • Infeksi
  • Efek samping obat
  • Kurang bergerak
  • Kelebihan berat badan
  • Pola makan yang buruk
  • Kurang istirahat

Baca juga: 8 Obat Nyeri Otot

Gejala

Kondisi otot kaku yang disebabkan oleh beberapa infeksi yang disertai dengan gejala lainnya, seperti:

  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Sakit tenggorokan
  • Leher kaku
  • Sakit perut
  • Nyeri dada
  • Peningkatan tekanan darah dan detak jantung
  • Mual dan muntah

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, otot kaku dapat menjadi pertanda dari masalah kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, segera hubungi dokter Anda jika kekakuan otot menyebabkan rasa sakit yang parah dan disertai gejala berkepanjangan.

Diagnosis

Menurut Healthline, berikut beberapa cara untuk menentukan penyebab otot kaku, antara lain:

  • Pemeriksaan gejala dan riwayat kesehatan
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah
  • Tes pencitraan, seperti sinar-X, CT-scan, atau MRI

Baca juga: Mengenal Distonia, Penyebab Gerakan Otot dan Postur Tubuh Abnormal

Perawatan

Berdasarkan Medical News Today, berikut beberapa cara untuk mengatasi otot kaku:

  • Obat penghilang rasa sakit
  • Istirahat sampai tubuh pulih
  • Menggunakan kompres panas atau dingin secara bergantian
  • Melakukan peregangan untuk meningkatkan fleksibilitas
  • Mandi air hangat untuk meningkatkan sirkulasi darah
  • Memijat bagian otot yang kaku

Umumnya, beberapa kasus otot kaku dapat ditangani secara mandiri.

Namun, jika terdapat masalah kesehatan tertentu yang mendasarinya, kemungkinan dokter akan membuat rencana perawatan dan memberikan resep obat untuk mengurangi rasa sakit.

Pencegahan

Berikut beberapa cara yang Anda lakukan untuk menghindari otot kaku menurut Healthline, yaitu:

  • Menjaga postur tubuh
  • Istirahat yang cukup
  • Minum banyak cairan
  • Olahraga ringan
  • Melakukan peregangan
  • Menjaga pola makan yang sehat
  • Pastikan tempat Anda bekerja atau istirahat nyaman untuk tubuh

Baca juga: 3 Penyebab Nyeri Otot dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau