Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2021, 07:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Syok hipovolemik merupakan kondisi emergensi ketika tubuh Anda kehilangan banyak darah atau cairan secara tiba-tiba.

Hal ini menyebabkan suhu tubuh yang tidak stabil, organ berhenti bekerja, sehingga dapat membahayakan keselamatan.

Baca juga: 4 Tahapan dan Gejala Syok Hipovolemik, Saat Volume Darah Turun

Gejala

Gejala dari syok hipovolemik akan bergantung pada penyebab, usia, dan tingkat keparahan jumlah dari volume darah atau cairan yang turun.

Melansir WebMD, berikut tanda-tanda atau gejala syok hipovolemik yang perlu Anda waspadai, antara lain:

  • Detak jantung cepat
  • Napas cepat
  • Merasa lemah
  • Kelelahan
  • Kebingungan atau pusing
  • Tekanan darah rendah
  • Kulit dingin dan lembap
  • Sakit dada
  • Pembengkakan perut
  • Jarang buang air kecil atau tidak buang air kecil sama sekali

Tanda-tanda diatas merupakan gejala luar yang dapat dengan mudah terlihat.

Selain itu, menurut Healthline, terdapat gejala pendarahan internal yang mungkin sulit dikenali sampai gejala luar muncul, seperti:

  • Sakit perut
  • Darah dalam tinja dan urine
  • Pendarahan vagina
  • Muntah darah
  • Sakit dada
  • Pembengkakan perut

Baca juga: 4 Jenis Syok yang Bisa Sebabkan Kematian

Penyebab

Penyebab paling umum dari syok hipovolemik adalah kehilangan darah dan cairan saat terluka parah.

Anda juga bisa mengalaminya akibat kehamilan, luka bakar, atau bahkan dari muntah dan diare yang parah.

Berdasarkan Healthline, berikut faktor-faktor yang dapat menyebabkan syok hipovolemik.

Kehilangan darah

  • Luka serius
  • Cedera traumatis karena kecelakaan
  • Endometriosis
  • Pendarahan dari saluran pencernaan
  • Pendarahan hebat selama persalinan atau melahirkan
  • Patah tulang di sekitar pinggul
  • Luka di kepala dan leher
  • Kerusakan pada organ perut
  • Pembuluh darah besar yang bisa pecah
  • Kehamilan ektopik
  • Kista ovarium yang pecah

Baca juga: 8 Gejala Syok Septik yang Perlu Diwaspadai

Kehilangan cairan

  • Muntah dan diare yang berlebihan atau berkepanjangan
  • Luka bakar parah dan meluas
  • Keringat berlebih
  • Dehidrasi
  • Diare dan muntah
  • Demam tinggi
  • Penyakit ginjal
  • Penyumbatan usus

Tahapan

Melansir WebMD, syok hipovolemik yang disebabkan oleh perdarahan dapat dibagi menjadi 4 tahap berdasarkan banyaknya darah yang hilang, yaitu:

  • Pendarahan tahap 1
    Kehilangan darah hingga 15 persen dari total volume Anda. Pada tahap ini,belum muncul gejala yang perlu diwaspadai. Namun, salah satu tanda yang bisa ditemukan pada tahap ini adalah denyut nadi yang lebih cepat
  • Pendarahan tahap 2
    Kehilangan 15-30 persen darah. Pada tahap ini detak jantung Anda meningkat, denyut nadi semakin cepat, tubuh dingin, kecemasan, napas cepat, dan tekanan darah menurun
  • Pendarahan tahap 3
    Kehilangan 30-40 persen darah. Sehingga, akan mengalami denyut nadi yang cepat, penurunan tekanan darah, kebingungan, gelisah, berkurangnya frekuensi buang air kecil, dan napas cepat
  • Pendarahan tahap 4
    Kehilangan lebih dari 40 persen dari total volume darah. Jantung Anda berdegup kencang, merasa lesu, tekanan darah sangat rendah, dan tidak adanya urine yang keluar

Baca juga: 12 Penyebab Pendarahan Otak dan Gejalanya

Komplikasi

Melansir WebMD, syok hipovolemik dapat menyebabkan komplikasi seperti:

  • Infeksi
  • Serangan jantung
  • Kerusakan organ
  • Kematian

Diagnosis

Berdasarkan Healthline, berikut beberapa jenis pemeriksaan yang akan dilakukan untuk memastikan penyebab syok hipovolemik, meliputi:

  • Tes urine
  • Tes darah, memeriksa ketidakseimbangan elektrolit, ginjal, dan fungsi hati
  • Endoskopi, memeriksa dan memastikan ada tidaknya perdarahan yang bersumber dari saluran pencernaan
  • Pemindaian dengan foto Rontgen, USG, atau CT scan, untuk memvisualisasikan organ tubuh dan memastikan bila terjadi perdarahan pada area yang dicurigai
  • Ekokardiogram dan elektrokardiogram (EKG), untuk memeriksa kondisi dan fungsi jantung

Selain itu, kemungkinan Anda akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika syok disebabkan oleh kondisi yang terjadi di dalam tubuh atau hal lain yang berhubungan dengan organ reproduksi.

Perawatan

Syok hipovolemik merupakan kondisi emergensi yang harus segera ditangani.

Baca juga: Tanda dan Penyebab Pendarahan Setelah Melahirkan yang Wajib Diwaspadai

Melansir WebMD, berikut langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat Anda lakukan saat menunggu bantuan medis tiba, yaitu:

  • Jangan ubah posisi tubuh jika terdapat cedera
  • Jangan mencabut benda apa pun yang menancap di tubuh
  • Tekan titik perdarahan menggunakan kain
  • Tutupi tubuh dengan selimut untuk mencegah hipotermia

Setelah itu, berikut rangkaian penanganan medis yang mungkin akan Anda terima untuk mengatasi syok hipovolemik:

  • Pemberian oksigen sebanyak mungkin ke seluruh bagian tubuh
  • Pemberian cairan melalui infus
  • Melakukan transfusi plasma darah, trombosit, atau sel darah merah
  • Pemberian obat-obatan berupa dobutamin, dopamine, epinephrine, atau norepinephrine, untuk meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah

Pencegahan

Melansir Healthline, berikut beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegah syok, antara lain:

  • Kenakan alat pelindung saat berolahraga atau berkendara untuk menurunkan risiko kehilangan darah akibat cedera
  • Tetap terhidrasi dengan minum banyak cairan
  • Periksakan diri ke dokter jika mengalami gangguan pada sistem pencernaan
  • Jaga kesehatan jantung dan pembuluh darah Anda

Baca juga: Gejala Pendarahan Lambung yang Bisa Berujung Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau