Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2021, 14:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kaki bengkok berbentuk O adalah kondisi lutut tetap terbuka lebar bahkan ketika pergelangan kaki saling bersentuhan dan biasa disebut kaki busur atau genu varum.

Sementara itu, kaki bentuk X terjadi ketika kaki lutut bersentuhan yang biasa disebut genu valgum.

Kaki berbentuk X atau O biasanya terjadi pada anak-anak atau saat mereka bayi.

Bagi bayi, bentuk kaki O adalah hal lazim karena ruang sempit di dalam rahim.

Situasi ini umumnya tidak memerlukan perawatan khusus dan mulai normal ketika di tahap belajar berjalan.

Baca juga: Kaki dan Tangan Sering Kesemutan Bisa Jadi Gejala Penyakit Apa?

Sedangkan kaki berbentuk X umumnya dialami anak usia balita dan normal dalam perkembangan mereka.

Namun, jika setelah lebih dari 7 tahun tidak kunjung tegak, maka segera periksakan ke layanan kesehatan.

Kaki berbentuk X atau O yang terjadi pada orang dewasa juga perlu untuk dikonsultasikan ke dokter.

Penyebab

Terdapat beberapa penyebab kaki berbentuk X atau O selain rahim yang sempit.

Penyebab tersebut antara lain kelainan metabolisme tulang dan kelainan genetik.

Namun, sebagian besar kasus kaki berbentuk X atau O tidak berbahaya.

Faktor risiko lain untuk kaki berbentuk X atau O meliputi:

  • Kegemukan
  • Cedera atau penyakit yang mempengaruhi kaki atau lutut
  • Radang sendi, terutama di lutut
  • Kekurangan vitamin D dan kalsium

Baca juga: 10 Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari

Gejala

Selain perbedaan atau perubahan fisik, kaki berbentuk X atau O membuat gaya berjalan seseorang menjadi terpengaruh. 

Gaya berjalan yang berubah dapat menyebabkan gejala tambahan, seperti:

  • Sakit lutut
  • Pincang saat berjalan
  • Nyeri pada kaki, pinggul, dan pergelangan kaki
  • Sendi kaku
  • Kurang keseimbangan saat berdiri

Diagnosis

Kaki berbentuk X atau O umumnya tidak didiagnosis pada anak kecil, karena kondisi ini cukup lazim terjadi pada perkembangan awal.

Dokter baru akan mendiagnosis anak yang lebih besar dan orang dewasa. Penyebabnya akan menentukan perawatan yang bisa menyembuhkan kondisi tersebut.

Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter perlu melihat riwayat kesehatan seseorang.

Dokter juga akan memperhatikan:

  • Keselarasan lutut saat berdiri
  • Cara seseorang berjalan
  • Keselarasan panjang kedua kaki

Baca juga: 5 Manfaat Rutin Jalan Kaki yang Sayang Dilewatkan

Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan metode MRI atau X-ray untuk memeriksa struktur tulang.

Kaki berbentuk X atau O pada anak-anak umumnya bukan hal yang mengkhawatirkan dan akan membaik seiring bertambahnya usia anak.

Kendati demikian, menurut NHS, seseorang perlu perawatan medis lebih lanjut jika:

  • Jarak antara pergelangan kaki lebih besar dari 8cm saat berdiri dengan lutut rapat
  • Ada perbedaan besar antara sudut kaki bagian bawah saat berdiri dibandingkan dengan kaki bagian atas
  • Kondisi semakin parah
  • Hanya satu kaki yang terpengaruh
  • Ada gejala lain, seperti nyeri lutut atau kesulitan berjalan
  • Khawatir dengan cara anak berdiri atau berjalan
  • Kondisi bertahan sampai dewasa

Perawatan

Perawatan kaki berbentuk X atau O yang tidak kunjung normal bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan.

Merangkum Medical news today, pilihan perawatan yang umum dilakukan antara lain:

  • Obat-obatan dan suplemen
  • Latihan fisik rutin
  • Penurunan berat badan
  • Orthotic, alat sisipan yang ditempatkan di sepatu untuk membantu memperbaiki gaya berjalan
  • Operasi

Baca juga: 5 Manfaat Mengejutkan Olahraga Jalan Kaki

Pencegahan

Sebenarnya tidak ada pencegahan khusus untuk kaki berbentu X atau O.

Dalam beberapa kasus, seseorang dapat mencegah kondisi tertentu yang menyebabkan kaki berbentuk X atau O.

Misalnya, dengan memastikan anak menerima asupan vitamin D yang cukup, baik melalui pola makan maupun paparan sinar matahari.

Anak dengan kaki berbentuk X atau O tidak perlu dibatasi aktivitasnya. Mereka bisa berlari, berjalan, dan beraktivitas seperti anak-anak lain seusianya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau