Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/09/2021, 18:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keberadaan virus, bakteri, parasit, atau jamur dalam tubuh manusia menimbulkan reaksi yang beragam.

Beberapa di antaranya tidak berbahaya dan malah menguntungkan, tetapi tidak sedikit pula yang justru membahayakan manusia.

Tidak hanya menginfeksi organ dan jaringan, mikroorganisme bakteri atau jamur juga dapat masuk ke dalam aliran darah.

Bakteri yang hidup dalam pembuluh darah manusia disebut bakteremia, sedangkan jika jamur yang ada di dalam aliran darah disebut dengan fungemia.

Ketika bakteri atau jamur masuk dan hidup di dalam aliran darah manusia maka akan menyebabkan infeksi aliran darah.

Baca juga: 7 Hal yang Bisa Terjadi Jika Aliran Darah Tidak Lancar

Secara umum, keberadaan bakteri dalam darah berarti terdapat bakteremia yang memiliki implikasi berikut:

  • Infeksi parah dan telah menyebar dari tempat utama infeksi ke dalam aliran darah
  • Infeksi di aliran darah dapat beredar ke tempat lain di dalam tubuh yang menyebabkan pembiakan bakteri pada tempat itu dan mengakibatkan metastasis, yaitu penyebaran sel kanker ke bagian tubuh yang berbeda dari tempat semua.

Infeksi aliran darah terbagi menjadi dua kategori, yakni primer dan sekunder. Berikut penjelasannya:

  1. Infeksi aliran darah primer, yaitu sumber infeksi berada pada aliran darah di dalam pembuluh darah
  2. Infeksi aliran darah sekunder, sumber infeksi berasal dari organ atau jaringan lain yang menyebar ke aliran darah

Infeksi aliran darah yang serius disebut dengan septikemia, yang juga dikenal dengan istilah "keracunan darah".

Hal ini berbahaya karena bakteri dan racun dapat disebarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.

Infeksi aliran darah merupakan infeksi serius karena dapat disebabkan oleh beberapa gangguan kesehatan sehingga perlu segera mendapat penanganan.

Penyebab

Dilansir dari Infectious Disease Specialists, mayoritas infeksi aliran darah disebabkan oleh bakteremia.

Baca juga: 5 Gejala Gagal Jantung Ketika Kemampuan Pemompaan Darah Berkurang

Berikut beberapa bakteremia yang menyebabkan infeksi aliran darah:

  1. Staphylococcus aureus, dapat menginfeksi berbagai organ tubuh
  2. Escherichia coli, dapat menyebabkan sepsis
  3. Klebsiella pneumoniae, selain menginfeksi aliran darah juga dapat menyebabkan pneumonia
  4. Pseudomonas aeruginosa, dapat menyebabkan sepsis fatal
  5. Enterococcus faecalis, dapat menyebabkan meningitis

Sedangkan fungemia atau infeksi jamur dalam aliran darah, umumnya disebabkan jamur dari golongan Candida.

Faktor risiko

Terdapat beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya infeksi aliran darah, khususnya aliran darah sekunder, di antaranya:

  1. Menderita infeksi saluran kemih
  2. Mengidap pneumonia
  3. Menderita endokarditis
  4. Mengidap meningitis
  5. Memiliki imunitas tubuh yang lemah
  6. Memiliki penyakit infeksi yang tidak ditangani dengan tepat

Gejala

Melansir Healthline, gejala infeksi aliran darah hampir serupa dengan gejala septikemia, di antaranya:

Baca juga: 6 Cara Meningkatkan Kadar Oksigen dalam Darah Secara Alami

  • Demam disertai rasa menggigil
  • Bernapas sangat cepat
  • Jantung berdebar sangat cepat
  • Panas dingin
  • Berkeringat
  • Tubuh merasa lelah dan lemas
  • Jika infeksi akibat bakteri dari pemasangan kateter maka terjadi pembengkakan atau keluar nanah pada titik insersi
  • Pada kasus yang parah, menyebabkan kebingungan atau ketidakmampuan untuk berpikir jernih

Diagnosis

Merangkum National Center for Biotechnology Information (NCBI), diagnosis infeksi aliran darah selain melakukan pemeriksaan fisik adalah dengan tes berikut:

  • Kultur darah, untuk mendeteksi adanya mikroorganisme di dalam darah.
  • Tes darah, untuk mendeteksi penyakit, mengetahui fungsi organ, dan mendeteksi adanya infeksi di dalam darah.
  • Tes urine, untuk membantu memastikan infeksi bakteri
  • Tes pencitraan, seperti sinar-X, MRI, CT scan, dan USG, untuk melihat kondisi organ yang mungkin menyebabkan infeksi aliran darah

Komplikasi

Merangkum Healthline dan Infectious Disease Specialists, infeksi aliran darah dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati, yaitu:

Baca juga: 7 Penyebab Plak Bisa Terbentuk di Pembuluh Darah

  1. Sepsis, menyebabkan peradangan yang meluas ke seluruh tubuh, jika tidak segera ditangani dapat memicu kegagalan organ
  2. Syok septik, racun dari bakteri dalam aliran darah menyebabkan aliran darah yang sangat renda dan memicu kerusakan organ atau jaringan. Ini adalah kondisi gawat dan darurat
  3. Sindrom gangguan pernapasan akut atau ARDS, merupakan kondisi yang mengancam jiwa karena infeksi aliran darah menyebabkan sepsis dan merusak paru-paru, bahkan otak

Perawatan

Mengutip Infectious Disease Specialists, pengobatan untuk infeksi aliran darah disesuaikan dengan jenis mikroorganisme yang menginfeksi atau penyakit yang menyebabkan infeksi.

Pengobatan juga bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Berikut beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi aliran darah:

  • Memberikan antibiotik, untuk membunuh dan menghentikan bakteri berkembang biak
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), untuk mengurangi peradangan juga meredakan nyeri dan menurunkan demam
  • Obat vasoaktif, untuk meningkatkan aliran darah

Jika infeksi akibat penggunaan kateter pembuluh darah maka akan dilakukan penggantian kateter.

Pencegahan

Melansir Healthline, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena infeksi aliran darah:

Baca juga: 20 Makanan untuk Melancarkan Peredaran Darah

  1. Hindari merokok
  2. Hindari obat-obatan terlarang
  3. Konsumsi makanan sehat
  4. Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan
  5. Menjaga kebersihan dan rutin mencuci tangan sesuai anjuran WHO
  6. Lakukan vaksinasi wajib sesuai jadwal
  7. Ikuti saran dan terapi dari dokter untuk penyembuhan penyakit infeksi
  8. Tidak menggunakan jarum suntik atau obat-obatan suntik secara sembarangan
  9. Hindari orang yang sedang sakit untuk mencegah tertularnya bakteri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau