KOMPAS.com - Rabun dekat adalah kondisi ketika mata kesulitan untuk fokus pada objek yang dekat.
Dalam istilah medis, rabun dekat disebut dengan hipermetropi.
Jika memiliki kondisi ini, mata Anda akan lebih mudah fokus atau jelas dalam melihat objek yang berada di kejauhan. Sedangkan, objek yang dekat akan terlihat kabur dan buram.
Baca juga: 6 Cara Jaga Kesehatan Mata Ketika Terlalu Lama Main Game di Gadget
Mengutip WebMD, rabun dekat dapat disebabkan oleh kondisi mata itu sendiri, seperti:
Hal tersebut menyebabkan cahaya yang masuk ke mata tidak terfokus ke tempat yang semestinya yaitu retina, tetapi terfokus ke belakangnya.
Jika memiliki rabun dekat, mata Anda harus bekerja keras untuk melihat sesuatu dari dekat.
Berdasarkan Healthine, mata rabun dekat memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Melansir Healthline, terdapat jenis-jenis pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk melakukan diagnosis dan memastikan tingkat rabun dekat Anda, meliputi:
Baca juga: Benarkah Membaca Sambil Tiduran Berbahaya untuk Mata?
Tujuan pengobatan hipermetropi atau rabun dekat adalah membantu memfokuskan cahaya ke retina.
Berdasarkan WebMD, terdapat jenis-jenis perawatan yang dapat dilakukan untuk membantu Anda dapat melihat objek yang dekat dengan jelas, yaitu:
Menurut WebMD, rabun dekat yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi seperti:
Baca juga: Inilah Jarak Aman Menonton TV Agar Tak Rusak Mata
Oleh karena itu, akan baik bagi Anda untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur sebelum atau saat mengalami gejala rabun dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.