KOMPAS.com - Efusi perikardial adalah penumpukan cairan berlebih pada kantung yang melindungi jantung (perikardium).
Perikardium memiliki dua lapisan. Ruang antarlapisan biasanya berisi lapisan cairan tipis. Namun, jika perikardium sakit atau terluka, peradangan dapat menyebabkan kelebihan cairan.
Cairan juga dapat menumpuk di sekitar jantung tanpa peradangan, seperti dari pendarahan akibat trauma dada.
Baca juga: Perikarditis
Efusi perikardial menimbulkan tekanan pada jantung dan memengaruhi fungsi jantung. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan gagal jantung atau kematian.
Banyak kasus saat penderita efusi perikardial ringan tidak memiliki gejala.
Kondisi baru diketahui saat rontgen dada, CT scan, atau ekokardiogram yang dilakukan dengan alasan lain.
Awalnya, perikardium dapat meregang untuk mengakomodasi penumpukan cairan. Itulah sebabnya gejala tidak timbul hingga sejumlah besar cairan terkumpul dari waktu ke waktu.
Gejala dapat terjadi akibat kompresi struktur di sekitarnya, seperti paru-paru, lambung, atau saraf frenikus (penghubung ke diafragma).
Gejala juga dapat terjadi akibat gagal jantung diastolik (kondisi jantung tidak dapat berelaksasi secara normal di antara setiap kontraksi akibat kompresi tambahan).
Gejala efusi perikardial termasuk:
Baca juga: 7 Gejala Peradangan Selaput Jantung (Perikarditis) dan Penyebabnya
Selain itu, gejala efusi perikardial yang menyebabkan tamponade jantung meliputi:
Tamponade jantung adalah kompresi jantung parah yang mengganggu efektivitas fungsi.
Jika diakibatkan oleh efusi perikardial, tamponade jantung dapat mengancam jiwa dan merupakan keadaan medis darurat.
Dibutuhkan drainase cairan dengan segera jika kondisi ini terjadi.
Sejumlah kondisi dapat menyebabkan kelebihan cairan dan peradangan pada kantung perikardial, seperti:
Tes yang umumnya digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi efusi perikardial meliputi:
Baca juga: Apa Beda Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung?
Perikardiosentesis adalah prosedur yang melibatkan jarum untuk mengeluarkan cairan dari perikardium.
Cairan kemudian diperiksa untuk menentukan penyebab efusi. Dokter umumnya menggunakan bantuan ekokardiografi dalam melakukan prosedur ini.
Perawatan untuk efusi perikardial bergantung pada jumlah cairan, kondisi yang mendasari, dan tingkat risiko penderita memiliki komplikasi tamponade jantung.
Jika tidak ada risiko atau ancaman langsung dari tamponade jantung, dokter mungkin akan meresepkan obat anti-inflamasi untuk mengurangi peradangan perikardium.
Selain itu, beberapa prosedur lain yang dapat dianjurkan kardiologis (ahli jantung) jika pengobatan tidak bekerja, yaitu:
Baca juga: Gagal Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.