KOMPAS.com - Plasenta previa terjadi ketika plasenta menutupi pembukaan serviks selama bulan-bulan terakhir kehamilan.
Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan hebat sebelum atau selama persalinan.
Plasenta berkembang di rahim orang hamil selama kehamilan. Organ seperti kantung ini menyediakan makanan dan oksigen bagi bayi yang sedang berkembang.
Baca juga: Fakta Seputar Plasenta Previa, Biang Pendarahan pada Ibu Hamil
Organ ini juga yang menghilangkan produk limbah dari darah bayi.
Plasenta juga disebut sebagai afterbirth karena keluar dari tubuh setelah bayi lahir.
Penyebab pasti dari plasenta previa tidak diketahui.
Namun, plasenta previa lebih sering terjadi pada wanita dengan kondisi berikut:
Gejala utama plasenta previa adalah keluarnya darah secara tiba-tiba dari vagina.
Beberapa wanita juga mengalami kram. Pendarahan sering dimulai menjelang akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga.
Pendarahan bisa parah dan mengancam jiwa ibu serta bayi dalam kandungan.
Pendarahan dapat berhenti sendiri tetapi mungkin dapat terjadi lagi beberapa hari atau minggu kemudian.
Baca juga: 11 Penyebab Pendarahan saat Melahirkan
Persalinan terkadang dimulai dalam beberapa hari setelah pendarahan hebat. Terkadang, pendarahan mungkin tidak terjadi sampai setelah persalinan dimulai.
Jika mengalami pendarahan vagina selama trimester kedua atau ketiga, hubungi dokter segera.
Apabila pendarahannya parah, cari perawatan medis darurat.
Jika seorang wanita mengalami pendarahan di paruh kedua kehamilan, dokter akan memantau posisi plasenta menggunakan salah satu metode pilihan ini:
Hampir semua wanita yang mengalami plasenta previa membutuhkan operasi caesar.
Jika plasenta menutupi seluruh atau sebagian serviks, persalinan pervaginam dapat menyebabkan perdarahan hebat.
Hal tersebut bisa mengancam nyawa bagi ibu dan bayinya.
Jika plasenta dekat atau menutupi sebagian serviks, dokter dapat merekomendasikan:
Baca juga: 7 Penyebab Pendarahan Saat Hamil Trimester Kedua dan Ketiga
Perawatan lain yang biasa dilakukan adalah:
Operasi caesar darurat dapat dilakukan jika pendarahannya berat dan tidak dapat dikendalikan.
Tenaga kesehatan akan memantau ibu dan bayi untuk mengurangi risiko komplikasi serius dari plasenta previa:
Tidak diketahui bagaimana mencegah plasenta previa secara pasti.
Tetapi, seorang ibu dapat mengurangi risikonya dengan tidak merokok dan tidak menggunakan kokain.
Lakukan juga persalinan secara normal pada kehamilan pertama jika tidak ada kondisi khusus yang mengharuskan untuk operasi caesar.
Semakin banyak operasi caesar yang dilakukan, semakin besar risiko ibu terkena plasenta previa.
Baca juga: 7 Penyebab Pendarahan Saat Hamil Trimester Pertama
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.