KOMPAS.com - Long QT Syndrome (LQTS) atau sindrom QT panjang adalah kondisi irama jantung yang dapat berpotensi menyebabkan detak jantung cepat dan kacau.
Detak jantung cepat ini meningkatkan risiko seseorang untuk tiba-tiba pingsan.
Beberapa orang dengan kondisi ini juga dapat mengalami kejang.
Baca juga: Aritmia (Gangguan Irama Jantung): Jenis, Gejala, Penyebab
Dalam kasus parah, LQTS dapat menyebabkan kematian mendadak.
Beberapa orang dengan LQTS tidak memiliki gejala apapun.
Mereka mungkin baru menyadarinya setelah mejalai elektrokardiogram (EKG) karena alasan lain).
Mereka yang memiliki gejala biasanya menunjukkan:
Gejala dapat dimulai secara tidak terduga dan dipicu oleh:
Sindrom QT panjang ini adalah gangguan irama jantung yang disebabkan oleh kelainan pada sistem pengisian ulang listrik jantung.
Biasanya, jantung mengalirkan darah ke tubuh selama setiap jantung berdetak.
Baca juga: Aritmia
Ruang jantung berkontraksi dan berelaksasi untuk memompa darah.
Sistem ini dikendalikan oleh sistem kelistrikan jantung. Sinyal listrik atau impuls berjalan dari atas ke bawah jantung untuk memicunya berkontraksi dan berdetak.
Setelah setiap detak, sistem akan mengisi ulang dirinya sendiri untuk mempersiapkan detak jantung berikutnya.
Pada LQTS, sistem kelistrikan jantung membutuhkan waktu lebih lama saat mengisi ulang impuls antardetak.
Penundaan ini dapat terlihat pada tes elektrokardiogram (EKG) yang disebut interval QT memanjang.
LQTS umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori utama, tergantung penyebabnya.
Jenis LQTS dapat bersifat reversibel saat penyebabnya teridentifikasi.
Beberapa uji diagnosis untuk seorang yang diduga dengan LQTS meliputi:
Baca juga: Detak Jantung Cepat: Penyebab dan Cara Mengatasi
Pengobatan dilakukan untuk mencegah kematian tiba-tiba dan meredakan gejala.
Penanganan untuk LQTS dapat meliputi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.