Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/12/2021, 13:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Limfedema atau obstruksi limfatik adalah kondisi jangka panjang di mana kelebihan cairan terkumpul di jaringan yang menyebabkan pembengkakan (edema).

Sistem limfatik adalah bagian dari sistem kekebalan tubuh dan vital untuk fungsi kekebalan tubuh.

Cairan yang disebut getah bening beredar di dalam sistem limfatik. Limfedema biasanya disebabkan oleh penyumbatan sistem ini.

Baca juga: 4 Mitos Keliru Mengenai Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Penyebab

Penyebab paling umum yang menyebabkan obstruksi limfatik adalah pengangkatan atau pembesaran kelenjar getah bening.

Penyebab lain dari obstruksi limfatik meliputi:

  • Infeksi parasit, seperti filariasis
  • Cedera
  • Terapi radiasi
  • Infeksi kulit, seperti selulitis (lebih sering terjadi pada orang gemuk)
  • Operasi
  • Tumor.

Penyebab lain limfedema adalah pengangkatan payudara (mastektomi) dan jaringan limfa ketiak untuk pengobatan kanker payudara.

Hal ini menyebabkan limfedema lengan pada beberapa orang, karena drainase limfatik lengan melewati ketiak (aksila).

Bentuk limfedema langka yang muncul sejak lahir (bawaan) dapat terjadi akibat masalah dalam perkembangan pembuluh limfatik.

Gejala

Gejala utama obstruksi limfatik adalah pembengkakan yang persisten (kronis), biasanya pada lengan atau kaki.

Baca juga: Limpa Bengkak: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Diagnosis

Periksakan diri ke dokter segera jika mengalami pembengkakan pada lengan, kaki, atau kelenjar getah bening yang tidak merespon pengobatan atau tidak kunjung hilang.

Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan.

Pemeriksaan tersebut akan mencakup pertanyaan tentang seberapa besar pembengkakan meningkat dan seberapa kencang jaringannya.

Tes berikut dapat dilakukan:

  • Pemindaian CT atau MRI
  • Tes pencitraan untuk memeriksa kelenjar getah bening dan drainase getah bening (lymphangiography dan lymphoscintigraphy).

Perawatan

Perawatan untuk limfedema meliputi:

  • Kompresi (biasanya dengan membungkus perban atau stoking)
  • Drainase getah bening manual (MLD)
  • Rentang gerak atau latihan resistensi.

Pembedahan dapat digunakan dalam beberapa kasus, tetapi tingkat keberhasilannya sedikit diragukan.

Jenis operasi meliputi:

  • Sedot lemak
  • Pengangkatan jaringan limfatik yang abnormal
  • Transplantasi jaringan limfatik normal ke area dengan drainase limfatik abnormal (jarang dilakukan).

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Peradangan pada Kelenjar Getah Bening

Dalam kasus yang jarang terjadi, pembedahan untuk memotong jaringan getah bening yang abnormal menggunakan cangkok vena bisa dilakukan.

Prosedur tersebut dianggap paling efektif untuk limfedema dini dan harus dilakukan oleh ahli bedah berpengalaman.

Komplikasi

Selain pembengkakan, komplikasi yang paling umum meliputi:

  • Luka kronis dan bisul
  • Kerusakan kulit
  • Kanker jaringan getah bening (jarang terjadi).

Pencegahan

Sebagian besar ahli bedah sekarang menggunakan teknik pengambilan sampel kelenjar getah bening sentinel untuk mengurangi risiko limfedema setelah operasi kanker payudara.

Namun, teknik ini tidak selalu tepat atau efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau