KOMPAS.com - Hantavirus adalah keluarga virus yang disebarkan terutama oleh hewan pengerat dan dapat menyebabkan berbagai sindrom penyakit yang mewabah.
Infeksi hantavirus dapat menyebabkan hantavirus pulmonary syndrome (HPS).
Jenis hantavirus lain yang kebanyakan ditemukan di Eropa dan Asia dapat menyebabkan demam berdarah dengan sindrom ginjal (HFRS).
Baca juga: Infeksi Virus
Setiap serotipe hantavirus memiliki spesies inang hewan pengerat tertentu dan menyebar ke orang-orang melalui virus aerosol yang ditumpahkan dalam urin, feses, dan air liur, dan lebih jarang melalui gigitan dari inang yang terinfeksi.
Hantavirus dibawa oleh hewan pengerat, terutama tikus rusa.
Virus ditemukan dalam urine dan feses mereka, tetapi tidak membuat hewan tersebut sakit.
Diyakini bahwa manusia dapat terjangkit virus ini jika menghirup debu yang terkontaminasi dari sarang atau kotoran tikus.
Hantavirus tidak menyebar dari manusia ke manusia.
Gejala awal penyakit hantavirus mirip dengan flu, seperti:
Orang yang terjangkit hantavirus mungkin mulai merasa lebih baik untuk waktu yang sangat singkat.
Namun dalam satu hingga dua hari, pengidapnya menjadi sulit untuk bernapas.
Penyakit ini memburuk dengan cepat. Gejalanya secara umum meliputi:
Baca juga: 3 Penyakit Akibat Infeksi Virus yang Sering Dialami Anak
Hubungi dokter segera jika mengalami gejala seperti flu setelah bersentuhan dengan kotoran hewan pengerat, urin hewan pengerat, atau debu yang terkontaminasi dengan zat tersebut.
Penyedia layanan kesehatan akan melakukan pemeriksaan fisik.
Pemeriksaan tersebut akan mengecek:
Tes berikut dapat dilakukan untuk diagnosis lebih pasti:
Penyintas hantavirus biasanya harus dirawat di rumah sakit, seringkali dirujuk ke unit perawatan intensif (ICU).
Baca juga: Terlihat Sama, Ini Beda Infeksi Virus dan Bakteri
Perawatannya meliputi:
Sejauh ini, belum ada antivirus yang bekerja efektif melawan hantavirus.
Komplikasi hantavirus antara lain:
Komplikasi ini dapat menyebabkan kematian.
Beberapa kiat pencegahan menurut Medline Plus berikut dapat dilakukan:
Jika harus bekerja di area yang memungkinkan kontak dengan urin atau feses hewan pengerat, ikuti rekomendasi dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) berikut:
Baca juga: Membedakan Sinusitis Akibat Infeksi Virus dan Bakteri
Masker bedah dapat memberikan perlindungan terhadap hantavirus.
Jika banyak tikus di lingkungan kerja atau tempat tinggal, hubungi instansi pengendalian hama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.