Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2022, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit hati berlemak dapat terjadi ketika terdapat lemak yang berlebihan atau menumpuk di hati.

Tipe

Melansir Healthline, terdapat berbagai tipe penyakit hati berlemak, antara lain:

Baca juga: Gejala Fatty Liver dan Penyebabnya

  • Penyakit hati berlemak non alkohol (NAFLD) yaitu ketika lemak menumpuk di hati orang yang tidak minum banyak alkohol
  • Steatohepatitis non alkohol (NASH) adalah jenis NAFLD yang terjadi ketika penumpukan lemak berlebih di hati disertai dengan peradangan.
  • Penyakit hati berlemak alkoholik (AFLD) yaitu terjadi akibat konsumsi alkohol berlebihan dan menjadi tahap paling awal dari penyakit hati terkait alkohol
  • Steatohepatitis alkoholik (ASH) adalah jenis AFLD yang terjadi ketika penumpukan lemak berlebih di hati akibat alkohol disertai dengan peradangan
  • Perlemakan hati akut kehamilan (AFLP), terjadi ketika kelebihan lemak menumpuk di hati selama kehamilan.

Faktor risiko

Pada dasarnya, penyebab penyakit hati berlemak tidak sepenuhnya jelas.

Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa faktor risiko penyakit hati berlemak yang perlu Anda ketahui, antara lain:

  • Kondisi medis tertentu seperti obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, infeksi atau resistensi insulin
  • Kondisi genetik langka tertentu
  • Kehamilan
  • Efek samping dari beberapa jenis obat
  • Penyalahgunaan alkohol dan alkoholisme.

Gejala

Penderita penyakit hati berlemak mungkin tidak mengalami gejala apa pun, bahkan saat penyakitnya berkembang.

Baca juga: Apakah Fatty Liver Berbahaya?

Namun, berdasarkan Medical News today, penyakit ini dapat memperbesar hati yang menyebabkan gejala seperti:

  • Rasa nyeri atau tidak nyaman pada sisi kanan atas perut, yaitu di antara pinggul dan dada
  • Kehilangan selera makan
  • Merasa sakit atau muntah
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
  • Kelelahan.

Diagnosis

Berdasarkan Medical News Today, diagnosis penyakit hati berlemak meliputi:

  • Diskusi mengenai riwayat kesehatan, diet, dan kebiasaan gaya hidup seseorang
  • Pemeriksaan fisik
  • Tes darah, mengukur tingkat enzim hati tertentu yang lebih tinggi
  • Tes pencitraan, seperti USG, CT scan, atau MRI untuk mengidentifikasi lemak di hati atau tanda-tanda lain dari penyakit hati berlemak
  • Biopsi untuk memeriksa penyakit.

Perawatan

Melansir Medical News Today, pilihan perawatan untuk mengatasi penyakit hati berlemak meliputi:

  • Mengurangi berat badan secara bertahap dengan diet seimbang dan olahraga teratur
  • Tidak mengonsumsi alkohol
  • Resep obat dan operasi untuk mengatasi komplikasi yang terjadi seperti gagal hati.

Baca juga: Kenali Tahapan Fatty Liver dari Grade 0 sampai 3

Pencegahan

Mengutip Healthline, melakukan perubahan gaya hidup sangat penting dalam

  • Mengelola berat badan Anda
  • Makan makanan kaya nutrisi yang rendah lemak dan karbohidrat olahan
  • Mengambil langkah-langkah untuk mengelola gula darah, kadar trigliserida, dan kadar kolesterol
  • Mengikuti rencana perawatan yang direkomendasikan dokter untuk diabetes, jika Anda memiliki kondisi ini
  • Melakukan olahraga teratur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Prevalensi Anemia Defisiensi Besi pada Anak Tinggi, IDAI Sebut Ini Efeknya…
Health
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Pengobatan Penyakit Sel Sabit: Ada Obat Harian dan Terapi Gen
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Kenali Gejala Awal dan Tanda Darurat Penyakit Sel Sabit
Health
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Dokter Peringatkan Kurang Tidur Bisa Sebabkan Hipertensi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Hari Sel Sabit Sedunia: Mutasi Genetik Jadi Akar Penyebab Penyakit Sel Sabit
Health
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
IDAI: Anemia Bisa Rusak Otak Anak dan Turunkan Kecerdasan, Ini Langkah Pencegahannya
Health
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Kepala BGN: MBG Jadi Solusi Anak Bisa Minum Susu dan Makan Bergizi
Health
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Hari Sel Sabit Sedunia: Penyakit Langka yang Diam-diam Merenggut Nyawa di Usia Muda
Health
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
700 Lebih Kasus Hamil di Bawah Umur di Lombok Timur, Dokter: Ini Berisiko Tinggi
Health
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Bahaya Anemia: Tubuh Terlihat Sehat tapi Kekurangan Zat Besi
Health
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Ada 179 Kasus Covid-19 di Indonesia per Minggu ke-24 2025
Health
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Kenali Ini Gejalanya…
Health
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
4,97 Juta Orang Telah Terima Makan Bergizi Gratis, Ribuan Tenaga Kerja Terlibat
Health
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Waspadai Tekanan Darah Tinggi, Ini Pertolongan Pertama Jika Pasien Tak Sadarkan Diri
Health
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Apakah Tidur Cukup Penting Didapat Orang Dewasa? Ini Kata Dokter…
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau