Dokter Spesialis Saraf Mayapada Hospital Jakarta Selatan www.mayapadahospital.com
KOMPAS.com - Afasia adalah kelainan di bidang neurologi yang menyebabkan gangguan untuk berkomunikasi, seperti berbicara, menulis, dan memahami bahasa baik secara verbal ataupun non-verbal.
Afasia biasanya terjadi tiba-tiba seperti setelah stroke atau mengalami cedera kepala.
Namun, kondisi ini juga bisa datang secara bertahap seperti pada tumor otak yang tumbuh lambat atau penyakit yang menyebabkan kerusakan permanen maupun yang bersifat progresif (degeneratif).
Baca juga: Mengenal 3 Jenis Afasia yang Banyak Dialami Penderita Stroke
Derajat keparahan afasia dapat bergantung pada sejumlah kondisi, termasuk penyebab dan tingkat kerusakan otak.
Afasia dapat memberikan gejala yang beragam seperti gangguan:
Baca juga: Jenis-jenis Penyakit Degeneratif yang Perlu Diwaspadai
Afasia disebabkan oleh kerusakan pada bagian otak yang spesifik berperan dalam memahami dan memproduksi bahasa.
Penyebab umum afasia:
Afasia dapat mengenai semua kelompok umur, tapi umumnya terjadi di atas 65 tahun.
Hal ini disebabkan karena stroke dan gangguan neurologis progresif cenderung memengaruhi orang berusia lanjut.
Dokter dapat mendiagnosis seseorang dengan afasia setelah melakukan beberapa rangkaian pemeriksaan fungsi kognitif, seperti latihan sederhana untuk menyebutkan berbagai benda di dalam ruangan, mengulang kata dan kalimat, serta membaca dan menulis hingga pemeriksaan yang lebih kompleks.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Dampak Negatif Stroke Pada Anak
Pemeriksaan fungsi kognitif ini bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan seseorang untuk:
Selain itu, pemeriksaan penunjang seperti laboratorium maupun pencitraan seperti CT Scan atau MRI dapat dikerjakan sesuai indikasi.
Jika kerusakan yang terjadi pada otak masih tergolong ringan, seseorang diharapkan dapat memulihkan keterampilan berbahasa tanpa pengobatan spesifik.
Namun, dalam kebanyakan kasus penderita harus menjalani terapi wicara dan bahasa untuk mengembalikan keterampilan bahasa dan melengkapi pengalaman komunikasi mereka.
Pemulihan keterampilan bahasa adalah suatu proses panjang yang memerlukan waktu untuk dapat pulih kembali.
Terapi wicara dan bahasa bagi penderita afasia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi.
Contohnya, seperti memulihkan sebanyak mungkin bahasa, mengajarkan cara mengembalikan keterampilan bahasa yang hilang, dan menemukan metode komunikasi lain.
Baca juga: Gejala Awal Stroke pada Pria yang Harus Diwaspadai
Terapi:
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.