Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2022, 17:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pectus excavatum adalah suatu kondisi ketika tulang dada seseorang cekung ke dalam dada.

Dalam kasus yang parah, pectus excavatum dapat terlihat seolah-olah bagian tengah dada telah dicabut, meninggalkan penyok yang dalam.

Sementara tulang dada yang cekung sering terlihat segera setelah lahir, keparahan pectus excavatum biasanya memburuk selama percepatan pertumbuhan remaja.

Baca juga: 11 Penyebab Dada Bagian Tengah Sakit Saat Bangun Tidur

Kasus pectus excavatum yang parah dapat mengganggu fungsi jantung dan paru-paru.

Penyebab

Penyebab pasti penyakit ini tidak diketahui. Ada pun pectus excavatum terjadi dengan sendirinya.

Selain riwayat keluarga yang mengidap pectus excavatum, masalah medis lain yang terkait dengan kondisi ini meliputi:

  • Sindrom Marfan (penyakit jaringan ikat)
  • Sindrom Noonan (gangguan yang menyebabkan banyak bagian tubuh berkembang secara tidak normal)
  • Sindrom Polandia (gangguan yang menyebabkan otot tidak berkembang sepenuhnya atau sama sekali)
  • Rakhitis (pelunakan dan pelemahan tulang)
  • Skoliosis (kelengkungan tulang belakang yang tidak normal).

Gejala

Gejala umum pectus excavatumatum adalah sedikit lekukan di dada.

Pada beberapa orang, kedalaman lekukan memburuk pada awal masa remaja dan dapat terus memburuk hingga dewasa.

Pada kasus pectus excavatum yang parah, tulang dada dapat menekan paru-paru dan jantung. Tanda dan gejala yang mungkin terjadi antara lain:

  • Toleransi olahraga menurun
  • Detak jantung cepat atau jantung berdebar-debar
  • Infeksi saluran pernapasan berulang
  • Mengi atau batuk
  • Sakit dada
  • Bising jantung
  • Kelelahan
  • Pusing.

Baca juga: Ciri-ciri Skoliosis pada Anak-anak dan Dewasa

Diagnosis

Diagnosis pectus excavatum dilakukan dengan pemeriksaan fisik sederhana.

Cukup sering, cacat tidak terlihat sampai awal masa remaja.

Pemeriksaan yang lebih rinci, seperti MRI atau CT scan dan pengujian latihan kardiopulmoner (jantung dan paru-paru), secara akurat mengukur seberapa serius pektus dan pengaruhnya terhadap fungsi kardiopulmoner.

Ekokardiogram dan tes fungsi paru (PFT) juga dapat digunakan untuk mengevaluasi pectus excavatum.

Perawatan

Pengidap pectus excavatum ringan yang tidak terganggu oleh penampilan mereka dan tidak memiliki masalah pernapasan biasanya tidak memerlukan perawatan.

Dalam beberapa kasus, pembedahan dapat mengobati pectus excavatum. Dua jenis operasi yang digunakan ialah:

  • Prosedur terbuka (prosedur Ravitch yang dimodifikasi)
  • Perbaikan invasif minimal (prosedur Nuss).

Dalam prosedur Ravitch,  ahli bedah mengangkat tulang rawan dan tulang rusuk yang tidak normal, mematahkan tulang dada, dan menempatkan sistem pendukung di dada untuk menahannya pada posisi yang tepat.

Operasi ini biasanya digunakan untuk pasien berusia 14 hingga 21 tahun.

Prosedur Nuss adalah teknik yang lebih baru dan kurang invasif.

Baca juga: 6 Gejala Rakhitis, Kelainan Tulang yang Perlu Diwaspadai

Prosedur ini menggunakan sayatan kecil, ahli bedah memasukkan batang logam melengkung untuk mendorong keluar tulang dada dan tulang rusuk.

Dada secara permanen dibentuk kembali dalam 3 tahun dan kedua batang diangkat melalui pembedahan.

Prosedur Nuss dapat digunakan pada pasien berusia 8 tahun ke atas.

Dokter juga biasanya merekomendasikan terapi fisik dan olahraga untuk memperkuat otot dada dan memperbaiki postur tubuh.

Ekskavatum pectus ringan pada pasien muda dapat dirawat di rumah dengan perangkat bel vakum.

Dalam pendekatan nonoperasi ini, perangkat bel ditempatkan di dada yang terhubung ke pompa dan menciptakan ruang hampa yang menarik dada ke depan.

Seiring waktu, dinding dada tetap maju dengan sendirinya.

Hubungi penyedia layanan kesehatan jika melihat atau merasakan salah satu gejala berikut:

  • Sakit dada
  • Kesulitan bernapas
  • Perasaan depresi karena bentuk dada
  • Merasa lelah, bahkan ketika tidak beraktivitas.

Komplikasi

Kasus pectus excavatum yang parah dapat menekan jantung dan paru-paru atau mendorong jantung ke satu sisi.

Baca juga: 8 Macam Kelainan pada Tulang Manusia yang Perlu Diwaspadai

Bahkan kasus pectus excavatum ringan dapat mengakibatkan masalah kepercayaan diri dan kesehatan mental.

Pencegahan

Penyebab pectus excavatum tidak diketahui, sehingga tidak bisa dicegah tapi bisa diobati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
Serupa tapi Tak Sama, Ini Beda Flu dengan Batuk Kering dan Batuk Berdahak
BrandzView
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Gustiwiw Meninggal karena Hipertensi: Waspadai Tekanan Darah Tinggi Tanpa Gejala
Health
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Studi Ungkap Tambang Nikel Picu Asma, Kanker, dan Kerusakan Ginjal
Health
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Kemenkes: 20 Ribu Lebih Orang Indonesia Terkena Sifilis, Ketahui Macam Penyebabnya…
Health
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Menurut Dokter Ini Tanda Stres Sudah Butuh Bantuan Ahli
Health
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Waspada Covid-19, Jemaah Haji Diimbau Terapkan Prokes Saat Tiba di Indonesia
Health
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Apakah Stres Berbahaya? Ini Penjelasan Dokter…
Health
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Ibu Hamil Usia Anak di Lombok Timur Capai 779 Ribu pada 2024
Health
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau