Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/01/2022, 19:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sindrom Wernicke Korsakoff (WKS) adalah kondisi gangguan otak yang disebabkan oleh kurangnya vitamin B1 atau tiamin.

Kondisi ini sebenarnya merupakan dua kondisi terpisah yang menjadi tahapan berbeda dari suatu penyakit yang sama, yaitu ensefalopati Wernicke dan sindrom Korsakoff.

Sindrom Wernicke Korsakoff adalah gangguan jangka panjang berkelanjutan yang dapat merusak bagian otak yang berperan terhadap memori.

Baca juga: 11 Gejala Kekurangan Vitamin B1 yang Perlu Diwaspadai

Gejala

Tanda-tanda utama ensefalopati Wernicke adalah sebagai berikut.

  • Masalah keseimbangan dan gerakan, seperti tremor kaki, berjalan lebih lambat yang tidak stabil, dan memiliki posisi berdiri lebar dengan langkah pendek. Orang dengan gangguan ini mungkin membutuhkan bantuan untuk berdiri atau bergerak. Lengan dan kaki juga akan terasa lemah.
  • Kebingungan atau linglung. Orang dengan gangguan ini akan merasa kehilangan minat terhadap apa yang terjadi di sekitar.
  • Masalah penglihatan, seperti penglihatan ganda, kelopak mata terkulai, atau gerakan mata yang cepat.

Selain itu, orang dengan gangguan ini juga dapat memiliki masalah jantung dan pembuluh darah yang dapat menyebabkan:

  • kantuk
  • pingsan
  • detak jantung lebih cepat dari biasanya
  • tekanan darah rendah saat berdiri
  • kurang energi.

Jika tidak segera diobati, ensefalopati Wernicke dapat berkembang menjadi sindrom Korsakoff.

Gejala sindrom Korsakoff biasanya bermula saat tanda-tanda ensefalopati Wernicke mulai hilang. Hal ini ditandai dengan hilangnya memori jangka pendek.

Kondisi ini menyebabkan penderitanya sulit untuk mempelajari sesuatu yang baru atau membuat kenangan baru.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Vitamin B1 Tinggi

Gejala lain yang dapat timbul, yaitu:

  • kehilangan beberapa memori jangka panjang
  • dorongan untuk mengarang cerita tanpa menyadarinya untuk mengisi celah yang ‘hilang’ saat berbicara dengan seseorang
  • halusinasi
  • sulit memasukkan kata-kata ke dalam konteks
  • kesulitan memahami atau memproses informasi.

Penyebab

Sindrom Wernicke Korsakoff disebabkan oleh kurangnya vitamin B1 atau tiamin.

Umumnya, seseorang dapat mengalami kekurangan vitamin B1 akibat gangguan penggunaan alkohol. Hal ini juga sering terjadi pada orang yang tubuhnya tidak dapat menyerap makanan dengan baik (malabsorpsi).

Kondisi tersebut dapat terjadi dengan penyakit kronis atau setelah operasi penurunan berat badan (bariatrik).

Sindrom Korsakoff cenderung berkembang setelah gejala ensefalopati Wernicke hilang. Ensefalopati Wernicke dapat menyebabkan kerusakan di bagian bawah otak bernama talamus dan hipotalamus.

Akibatnya, terjadi kerusakan permanen pada area otak yang berkaitan dengan memori yang disebut dengan sindrom Korsakoff.

Beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami sindrom Wernicke Korsakoff, yaitu:

Baca juga: 7 Manfaat Vitamin B Kompleks untuk Kesehatan

  • penyakit yang memengaruhi seluruh tubuh, seperti kanker, AIDS, atau infeksi serius
  • gangguan makan, seperti anoreksia
  • masalah ginjal serius
  • pengobatan kemoterapi untuk kanker
  • beberapa kondisi perut
  • sering muntah dalam jangka waktu panjang
  • pria berusia 45-65 tahun.

Diagnosis

Pemeriksaan sistem saraf atau otot dapat menunjukkan kerusakan pada berbagai sistem saraf.

  • gerakan mata yang tidak normal
  • penurunan refleks atau tidak normal
  • denyut nadi cepat
  • tekanan darah rendah
  • suhu tubuh rendah
  • kelemahan otot dan atrofi (kehilangan massa jaringan)
  • masalah dengan berjalan (gait) dan koordinasi atau keseimbangan
  • penderita dapat terlihat kekurangan gizi.

Untuk melakukan diagnosis terhadap sindrom Wernicke korsakoff, dokter mungkin akan melakukan beberapa tes pemeriksaan tingkat gizi, yaitu:

  • albumin serum (berkaitan dengan nutrisi seseorang secara umum)
  • serum kadar vitamin B1
  • aktivitas transketolase dalam sel darah merah (berkurang pada seseorang yang mengalami kekurangan tiamin).

Baca juga: 8 Jenis Vitamin B dan Manfaatnya bagi Tubuh

Selain itu, enzim hati juga dapat meningkat pada orang dengan riwayat penyalahgunaan alkohol jangka panjang.

Tes lain yang mungkin dilakukan dokter, yaitu:

  • pemindaian pencitraan otak untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain, seperti tumor atau stroke
  • pemeriksaan mata untuk melihat pergerakan
  • pemeriksaan kesehatan mental
  • tes untuk memeriksa otak dan sistem saraf
  • tes untuk melihat perubahan cara berjalan.

Perawatan

Sindrom Wernicke Korsakoff harus segera ditangani. Pengobatan yang tepat dapat menunda atau menghentikan perkembangan penyakit.

Selain itu, perawatan juga mampu membalikkan kelainan otak yang tidak permanen.

Perawatan pertama dapat melibatkan rawat inap agar dokter dapat mengobservasi dan memastikan bahwa tubuh menyerap makanan dengan benar.

Perawatan untuk sindrom Wernicke Korsakoff juga dapat termasuk:

  • pemberian vitamin B1 melalui jalur intravena (IV) di lengan atau tangan
  • pemberian vitamin B1 secara oral (mulut)
  • melakukan diet seimbang untuk menjaga kadar vitamin B1 tetap tinggi
  • pengobatan alkoholisme.

Dalam sejumlah kecil kasus, pengobatan defisiensi vitamin B1 menghasilkan reaksi negatif. Kondisi ini lebih umum terjadi pada orang dengan penyalahgunaan alkohol jangka panjang.

Baca juga: 5 Gejala Kekurangan Vitamin B yang Perlu Diwaspadai

Reaksi negatif terhadap vitamin B1 dapat bervariasi dan mencakup gejala penarikan alkohol, seperti:

  • insomnia
  • perubahan suasana hati
  • halusinasi
  • kebingungan atau linglung
  • agitasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com