KOMPAS.com - Kanker tenggorokan mengacu pada kanker yang berkembang di tenggorokan (faring) atau kotak suara (laring).
Tenggorokan adalah tabung berotot yang dimulai di belakang hidung dan berakhir di leher.
Seringkali, kanker tenggorokan berawal pada sel-sel datar yang melapisi bagian dalam tenggorokan.
Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Kanker Tenggorokan
Kotak suara berada tepat di bawah tenggorokan dan juga rentan terhadap tenggorokan.
Bagian tubuh tersebut terbuat dari tulang rawan dan berisi pita suara yang bergetar untuk mengeluarkan suara saat berbicara.
Mudah untuk salah mengira gejala kanker laring untuk kondisi lain.
Segera hubungi dokter jika mengalami gejala-gejala di bawah ini:
Tidak diketahui persis penyebab dari kanker tenggorokan, tapi beberapa faktor tampaknya meningkatkan risiko, termasuk:
Baca juga: 7 Cara Mengobati Kanker Tenggorokan yang Bisa Ditempuh
Mendapatkan diagnosis dini kanker tenggorokan sangat meningkatkan kemungkinan pengobatan yang efektif.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya tentang gejala yang muncul.
Dokter mungkin menggunakan laringoskop yang merupakan tabung dengan kamera untuk mengevaluasi bagian dalam tenggorokan.
Beberapa tes pencitraan seperti X-ray, CT, atau MRI juga dapat dilakukan oleh dokter untuk memastikan diagnosis dan mencari tahu letak pasti dari kanker, serta melihat seberapa jauh kanker telah menyebar.
Perawatan akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk:
Beberapa prosedur yang dapat dilakukan, yaitu:
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Tenggorokan yang Perlu Diwaspadai
Dokter sering meresepkan kombinasi terapi. Beberapa perawatan, seperti radiasi dan kemoterapi, dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Namun, sebagian besar penderitanya dapat sembuh setelah perawatan berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.