Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/03/2022, 13:00 WIB
Jessica Rosa Nathania,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infeksi kulit dapat terjadi akibat berbagai macam kuman.

Kondisi ini menghasilkan gejala yang dapat bervariasi dari ringan hingga serius.

Infeksi ringan dapat diobati dengan obat bebas dan pengobatan rumahan, sedangkan infeksi lain mungkin memerlukan perhatian medis.

Baca juga: Infeksi Kulit: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Penyebab

Berdasarkan Healthline, penyebab infeksi kulit tergantung pada jenis infeksi sebagai berikut:

  • Infeksi kulit bakteri, terjadi ketika bakteri masuk ke tubuh melalui luka di kulit
  • Infeksi kulit virus yang umumnya berasal dari poxvirus, human papillomavirus, dan virus herpes
  • Infeksi jamur, kimia tubuh dan gaya hidup dapat meningkatkan risiko infeksi jamur
  • Infeksi kulit parasit, terjadi akibat serangga atau organisme kecil yang bersembunyi di bawah kulit dan bertelur.

Gejala 

Gejala infeksi kulit meliputi:

Gejala umum

  • Kemerahan
  • Ruam
  • Gatal
  • Nyeri.

Gejala kronis

  • Melepuh
  • Bernanah
  • Pengelupasan atau kerusakan kulit
  • Kulit berubah warna
  • Kulit tampak gelap.

Baca juga: 10 Manfaat Tomat untuk Kesehatan Kulit

Segera temui dokter jika infeksi kulit tidak kunjung membaik karena Infeksi dapat menyebar ke luar kulit dan masuk ke aliran darah yang mengancam jiwa.

Diagnosis

Menurut WebMD, diagnosis infeksi kulit dapat dilakukan dengan cara berikut:

  • Pemeriksaan fisik dengan melihat area yang terkena dan setiap benjolan atau luka
  • Diskusi mengenai gejala
  • Tes laboratorium untuk mengetahui jenis kuman penyebab
  • Uji sampel nanah, cairan, atau kerokan kulit untuk menentukan perawatan yang tepat.

Perawatan

Perawatan yang diberikan kepada Anda akan tergantung pada jenis infeksi.

Pilihan perawatan infeksi kulit meliputi:

  • Antibiotik melawan infeksi bakteri
  • Antivirus mengobati infeksi virus
  • Krim anti jamur, salep, bubuk, atau pil mengobati infeksi jamur.

Selain itu, diskusikan dengan dokter untuk mengetahui jika Anda memerlukan suntikan booster setiap 10 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Video rekomendasi
Video lainnya

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau