Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/04/2022, 10:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Eksim dishidrotik yang juga disebut dishidrosis atau pomfoliks adalah kondisi kulit yang mengembangkan lepuh (benjolan berisi air) di telapak kaki dan/atau telapak tangan dan kaki.

Lepuh dapat muncul sebagai benjolan kecil di jari atau tumbuuh bersama dan menuutpi area yang lebih besar di tangan dan kaki.

Lepuh ini biasanya sangat gatal dan mungkin berisi cairan. Kondisi dapat berlangsung sekitar tiga hingga empat minggu dan dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti:

Baca juga: Eksim

  • alergi
  • genetika
  • stres.

Gejala

Dishidrosis dapat menyebabkan gejala yang datang dan pergi. Beberapa gejala dishidrosis yang paling umum, meliputi:

  • lepuh kecil dan keras di sisi jari, telapak tangan, dan telapak kaki
  • kulit gatal atau nyeri bersisik di sekitar atau pada lepuh
  • berkeringat banyak di sekitar area kulit yang terkena lepuh
  • kulit kering dan pecah-pecah yang muncul saat lepuh memudar
  • kulit menebal ketika gatal, kulit melepuh muncul
  • kulit di jari, tangan, dan kaki menebal jika sering digaruk
  • lepuhan besar atau area lepuh yang luas dapat terinfeksi dan terasa nyeri.

Penyebab

Tidak diketahui jelas apa yang menyebabkan dishidrosis. Namun, gangguan dapat dipicu atau diperburuk oleh:

  • infeksi kulit jamur: di tangan atau tempat yang jauh dari lepuh (seperti sela-sela jari kaki) dan perlu diobati
  • reaksi terhadap sesuatu yang telah menyentuh kulit, seperti logam tertentu (terutama nikel), deterjen, bahan kimia rumah tangga, sabun, sampo, produk kosmetik atau parfum, keringat akibat stres
  • iklim yang hangat (lebih sering terjadi pada musim semi dan musim panas)
  • orang dengan keringat berlebih (hiperhidrosis).

Baca juga: 10 Obat Eksim Alami yang Bisa Dijajal di Rumah

Diagnosis

Segera konsultasikan ke dokter apabila mengalami kulit merah dan gatal selama lebih dari seminggu.

Dokter kulit akan melakukan pemeriksaan fisik dan bertanya terkait pola yang timbul di sekitar lepuh, seperti adanya perubahan penggunaan produk tertentu atau merasa sangat stres.

Apabila dokter berasumsi dishidrosis disebabkan oleh alergi, dokter akan melakukan tes alergi.

Jika kasus tergolong parah atau gejala berlangsung lama, dokter mungkin akan memberikan resep obat.

Perawatan

Perawatan dishidrosis bergantung pada tingkat keparahan tanda dan gejala.

Pilihan pengobatan termasuk:

  • kortikosteroid: krim dan salep kortikosteroid berpotensi tinggi dapat membantu mempercepat hilangnya lepuh. Selain itu, membungkus area yang dirawat dengan bungkus plastik dapat meningkatkan penyerapan.
  • fototerapi: apabila perawatan lain tidak efektif, dokter dapat merekomendasikan jenis terapi cahaya khusus yang menggabungkan paparan sinar ultraviolet dengan obat-obatan yang membuat kulit lebih mudah menerima efek jenis cahaya ini.
  • salep penekan imun: obat-obatan seperti tacrolimus dan pimecrolimus dapat membantu bagi orang yang ingin membatasi paparan mereka terhadap steroid. Obat ini memiliki efek samping peningkatan risiko infeksi kulit.
  • injeksi toksin botulinum: beberapa dokter dapat merekomendasikan suntikan toksin botulinum untuk mengobati kasus dishidrosis yang parah.

Baca juga: 4 Penyebab Eksim yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau