Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2022, 06:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Agnosia adalah gangguan komunikasi karena gangguan pemrosesan visual dan pendengaran.

Penyakit ini memengaruhi area otak yang berfungsi sebagai pengatur informasi visual dan motorik, pemrosesan spasial, dan proses perhatian.

Penderita agnosia akan merasa sulit atau bahkan sama sekali tidak mengenali objek, orang, suara atau bau, meskipun indera bekerja dengan normal.

Baca juga: Memahami Penyebab Brain Fog atau Lupa Ingatan Mendadak pada Wanita

Penyebab

Agnosia disebabkan oleh kerusakan bagian otak seperti lobus oksipital dan lobus parietal, bagian dari korteks serebral.

Bagian otak tersebut berfungsi memproses informasi spasial, penyatuan informasi visual dan motorik, serta proses perhatian.

Cedera kepala atau stroke dapat membuat kerusakan otak yang mengakibatkan agnosia secara tiba-tiba.

Agnosia juga bisa muncul bertahap akibat tumor atau infeksi otak.

Pada kasus yang jarang terjadi, agnosia bisa terjadi pada bayi yang baru lahir.

Gejala

Ada tiga jenis utama agnosia, yakni:

  • Agnosia visual, yakni kesulitan dalam mengenali wajah dan objek yang dikenal
  • Agnosia pendengaran, tidak dapat mengenali suara, seperti suara orang atau menyebutkan suara yang sudah dikenal seperti dering telepon.
  • Agnosia taktil, tidak dapat mengenali objek dengan sentuhan tanpa menggunakan indra penglihatan.

Terdapat subtipe yang berbeda dalam masing-masing jenis agnosia di atas.

Misalnya, beberapa pengidap agnosia visual merasa sulit untuk mengenali wajah (buta wajah), warna (agnosia warna) atau kata-kata (agnostic alexia).

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Gangguan Ingatan?

Dimungkinkan juga untuk menderita agnosia yang memengaruhi kemampuan mengenali bau (agnosia penciuman) atau rasa (agnosia gustatory).

Diagnosis

Untuk mendiagnosis agnosia, dokter akan:

  • Mengajukan pertanyaan tentang gejala dan kesehatan umum pasien
  • Meminta untuk mengidentifikasi beberapa objek umum menggunakan penglihatan, sentuhan, dan penciuman
  • Memeriksa kemungkinan penyakit lain pada gejala (misalnya, dengan memeriksa pendengaran dan penglihatan)
  • Menguji fungsi otak dan memori
  • Melakukan tes pencitraan, seperti CT scan atau MRI scan.

Perawatan

Perawatan agnosia  tergantung pada faktor-faktor yang mencakup jenis agnosia, penyebab, dan gejalanya.

Tidak ada pengobatan khusus untuk agnosia.

Dokter akan mencoba menemukan dan mengobati penyebab yang mendasari agnosia.

Misalnya, jika pemindaian otak tmengidentifikasi tumor, tumor dapat diobati dengan radiasi atau pembedahan.

Terapis wicara atau okupasi dapat membantu pasien untuk belajar mengatasi efek agnosia.

Terapi biasanya melibatkan belajar bagaimana menggunakan indra lain untuk mengkompensasi indra yang terpengaruh.

Baca juga: Golongan Darah yang Berpotensi Terkena Gangguan Ingatan

Misalnya, jika memiliki agnosia pendengaran, mempelajari cara membaca bibir biasanya dapat membantu.

Segera hubungi dokter jika memeiliki masalah atau gejala berkaitan dengan agnosia.

Komplikasi

Komplikasi dari agnosia tergantung pada penyebabnya masing-masing.

Penyebab seperti stroke, trauma kepala atau ensefalitis, demensia, keracunan karbon monoksida, dan anoksia memiliki komplikasi serius masing-masing. 

Mengobati penyebabnya bisa menurunkan risiko komplikasi.

Pencegahan

Belum ditemukan tindak pencegahan untuk penyakit ini.

Namun, agnosia dapat dibatasi pada tingkat tertentu melalui deteksi dini penyakit yang terkait dengan perawatan medis tepat dan terapi terkait.

Juga, pengidap agnosia dapat mengikuti diet yang disebutkan di bawah ini untuk mencegah komplikasi lebih lanjut:

  • Perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar, produk susu, kedelai, minyak kenari, makanan berminyak, makanan laut, dan permen
  • Batasi konsumsi ikan dan daging.

Baca juga: Mengenal Gejala Brain Fog, Gangguan Ingatan Penderita Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau