KOMPAS.com - Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, ikan lele bisa menjadi hidangan favorit yang menggoda selera.
Berbagai olahan lele pun sangat mudah ditemukan di sejumlah daerah di Tanah Air.
Namun sayangnya, konsumsi berlebihan ikan air tawar ini ternyata bisa berefek negatif bagi kesehatan.
Praktisi medis, Dr Arikawe Adeolu, mengatakan konsumsi lele berlebihan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular.
Menurut dia, lele mengandung asam lemak omega 6 yang dapat meningkatkan tingkat peradangan dalam tubuh.
"Peradangan adalah penyebab utama penyakit kardiovaskular, kanker jenis tertentu, dan diabetes," kata Adeolu melansir dari Vanguard.
Baca juga: 6 Cara Membuat Salad yang Baik untuk Kesehatan Jantung
Di sisi lain, lele juga mengandung asam lemak omega 3 yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Omega 3 membantu mengurangi kadar kolesterol jahat serta meningkatkan kolsterol baik dalam darah.
Kandungan omega 3 juga bisa membantu melindungi jantung dan sistem kardiovaskular dari segala bentuk penyakit.
Selain itu, lemak esensial ini dapat membantu mengurangi kuantitas atau konsentrasi zat peradangan dalam tubuh.
Tapi berdasarkan studi, rasio omega 6 pada lele jauh lebih besar daripada asam lemak omega 3.
"Perbandingan antara omega 6 dan omega 3 pada lele sekitar 4:1," jelas Adeolu.
Menurut dia, konsumsi lele dari hasil budi daya lebih berisiko menyebabkan penyakit jantung. Pasalnya, kandungan omega 6 pada lele yang diberi makanan sintetis lebih tinggi ketimbang lele dari sungai.
"Rasio perbandingan kandungan omega 6 dan omega 3 pada lele yang dibudidayakan dan diberi makanan sintetis berubah menjadi sekitar 10:1," terang dia.
Meski demikian, Adeolu mengatakan ikan lele masih memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Di antaranya yakni:
Baca juga: Studi Ungkap Wanita Lebih Rentan Idap Penyakit Jantung, Kok Bisa?