Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi, Tak Hanya dari Makanan

Kompas.com - 25/02/2020, 09:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Koleterol adalah salah satu senyawa lemak lunak, berwarna kuning, dan seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh, terutama organ hati.

Setiap harinya, hati dapat menghasilkan sekitar 800 miligram kolesterol.

Selain dari hati, kolesterol juga dapat berasal dari makanan produk hewani yang dikonsumsi, seperti:

  • Telur
  • Otak
  • Daging
  • Ayam
  • Makanan laut
  • Susu
  • Produk olahan susu

Selama ini banyak orang langsung manaruh stigma buruk terhadap kolesterol. Padahal pandangan tersebut kurang tepat.

Baca juga: Cara Mudah Turunkan Kolesterol (1): Pilih Makanan dan Pakai Tangan

Kolesterol pada kadar yang normal justru berguna untuk kesehatan.

Kolesterol merupakan salah satu bentuk lemak penting yang diperlukan tubuh.

Sel-sel tubuh memerlukan kolesterol untuk tumbuh dan berkembang.

Kolesterol baru menimbulkan masalah jika kadarnya dalam darah berlebihan.

Faktor yang memengaruhi kadar kolesterol tinggi

Kadar kolesterol tinggi bukan hanya disebabkan oleh faktor makanan.

Ada beberapa hal lain yang dapat memengarughinya. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Merokok

Berdasarkan penelitian, merokok dapat meningkatkan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau orang kerap menyebutnya sebagai kolesterol jahat, kolesterol total, dan trigliserida (lemak darah).

Baca juga: Cara Mudah Turunkan Kolesterol (2): Gandum Utuh sampai Label Makanan

2. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan trigliserida.

Oleh sebab itu, pecandu alkohol
cenderung memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah kerap naik.

3. Berat badan

Orang yang memiliki berat badan berlebihan mempunyai kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berat badannya normal.

Seseorang yang gemuk memiliki kelebihan lemak yang pada umumnya disimpan di jaringan bawah kulit dalam bentuk trigliserida.

Namun perlu diingat, bahwa mempunyai berat badan normal juga belum tentu bebas dari kolesterol tinggi.

4. Minum kopi

Minum kopi secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.

Hal itu akhirnya menjadikan darah lebih pekat sehingga menimbulkan penyempitan pembuluh darah yang berisiko menyebabkan serangan jantung dan stroke.

Dengan demikian, siapa saja dianjurkan untuk tidak minum kopi lebih dari 6 cangkir per hari.

Baca juga: Cara Mudah Turunkan Kolesterol (3): Aktivitas Fisik, Jalan Kaki, dan Berat Badan

5. Stres

Stres yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan merusak keseimbangan fungsi tubuh.

Tekanan darah dan kolesterol darah orang stres cenderung lebih tinggi dibandingkan ketika stresnya sudah terkendali.

6. Kurang olahraga

Kurang olahraga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Begitu juga sebaliknya, olahraga yang dilakukan secara teratur diketahui dapat meningkatkan kolesterol high density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

Selain itu, olahraga sangat bermanfaat untuk menekan kolesterol total dan kolesterol jahat, membakar trigliserida, serta menurunkan berat badan.

7. Usia dan jenis kelamin

Kadar kolesterol total cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia.

Sementara, kadar kolesterol HDL wanita cenderung lebih tinggi dibanding pria. Alhasil, wanita yang telah memasuki masa menopause, kadar kolesterol LDL dan trigliserida mereka cenderung naik.

8. Pemakaian pil kontrasepsi

Pemakaian pil kontrasepsi dapat meningkatkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida.

Sedangkan efek lainnya, yakni dapat menurunkan kadar kolesterol baik.

Baca juga: 5 Cara Jaga Kadar Kolesterol Anak Agar Tidak Tinggi

Cara mengecek kolesterol

Satu-satunya cara untuk dapat menentukan kadar kolesterol tinggi atau tidak pada seseorang, yaitu dengan melakukan pemeriksaan kadar lemak darah.

Melansir buku Ramuan Herbal Penurun Kolesterol (2008) karya Prof. H. M. Hembing Wijayakusuma, seseorang yang telah menginjak usia 20 tahun dianjurkan untuk mulai melakukan pemeriksaan kadar lemak darah.

Hal itu dikarenakan, proses arteriosklerosis sesungguhnya sudah mulai terjadi secara diam-diam sejak usia seseorang masih muda.

Jika hasilnya normal, maka pemeriksaan selanjutnya bisa dilakukan setahun sekali. Namun, jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol yang cukup tinggi, maka dianjurkan melakukan pemeriksaan rutin setiap tiga bulan sekali.

Pemeriksaan tersebut diperlukan sebagai ajang evaluasi atas upaya pengendalian kadar kolesterol yang telah dilakukan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com