Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/03/2020, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Beberapa peneliti bahkan menganggap terapi ear candle ini hanya sebuah mitos belaka.

Kotoran yang ditunjukkan terapis setelah melakukan terapi sebenarnya adalah sisa pembakaran lilin, bukan kotoran pada telinga.

Risiko terapi ear candle

Menurut data FDA, bahaya terapi ear candle bisa berlangsung dalam jangka lama. Bahaya terapi tersebut antara lain:

  • risiko terbakar di area wajah, leher, gendang telinga, telinga tengah, atau saluran telinga
  • kebocoran gendang telinga
  • memblokir saluran gendang telinga
  • pendarahan di telinga
  • penularam infeksi sekunder
  • gangguan pendengaran sementara
  • peningkatan risiko otitis eksterna atau radang telinga luar seperti yang sering dialami atlet renang
  • menyebabkan kerusakan pada telinga bagian tengah.

Baca juga: 3 Resep Infused Water untuk Diabetes

Risiko tersebut sangat rentan dialami oleh anak-anak akrena saluran telinga mereka yang jauh lebih kecil daripada orang dewasa.

Alih-alih membuat telinga bersih, terapi in justru diklaim para ahli dalam merusak organ pendengaran kita.

Penumpukan kotoran di telinga bisa menjadi awal terjadinya gangguan pendengaran. Bagaimana cara aman membersihkan telinga?

Cara membersihkan telinga yang benar

Melansir Hello Sehat, telinga adalah salah satu organ tubuh yang sensitif sehingga perlu perhatian ekstra dalam membersihkannya.

Sebenarnya, kotoran telinga ini akan keluar dengan sendirinya di daun telinga bersama debu berkat dorongan mekanisme otot pipi saat kita mengunyah makanan.

Demi menghindari segala risiko, sebaiknya kita hanya membersihkan bagian daun telinga ataupun telinga bagian luar saja.

Mengorek kotoran telinga justru akan membuat kotoran tersebut semakin terdorong masuk ke bagian dalam dan mengendap di dalam telinga.

Padahal, endapan kotoran ini bisa mengeras dan menyumbat sirkulasi di dalam telinga yang berakibat pada hilangnya pendengaran kita.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com