Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung jadi lebih cepat ketimbang biasanya.
Berhenti merokok atau tidak mengonsumsi produk tembakau dapat mengembalikan denyut nadi ke angka normal.
Saat gugup, stres, atau banyak tekanan, otak Anda secara alami akan mengirimkan hormon adrenalin dan kortisol ke darah.
Reaksi tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan. Namun, efek sampingnya dapat menyebakan detak jantung jadi lebih cepat.
Solusinya, coba ajak tubuh dan pikiran bersantai. Anda bisa melakukan meditasi dan yoga untuk menurunkan tingkat stres.
Rutinitas meditasi tersebut apabila rutin dikerjakan dalam jangka panjang dapat menurunkan denyut jantung.
Baca juga: Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya
Cara utama menjaga kesehatan jantung adalah lewat pola makan lengkap dan seimbang.
Selain mencukupi kebutuhan serat lewat buah-buahan dan sayuran, tambahkan juga ikan ke dalam menu harian Anda.
Makan ikan yang kaya lemak tak jenuh ganda secara teratur dapat membantu menstabilkan detak jantung.
Baca juga: Makan Tahu Baik untuk Kesehatan Jantung, Begini Penjelasannya...
Saat denyut jantung mendadak cepat, coba tutup kedua hidung lalu hiruplah udara dari mulut.
Cara sederhana ini mirip saat mengatasi telinga berdenging ketika naik pesawat.
Langkah mudah ini disebut dapat mengatur ulang denyut jantung lebih stabil.
Jika beberapa cara sederhana di atas sudah dicoba dan belum berhasil, ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Dokter umumnya akan meresepkan obat untuk mengatasi detak jantung yang tidak normal.
Bila perlu, dokter juga merekomendasikan pemasangan alat pacu jantung atau tindakan ablasi kateter untuk mengatasi masalah kelistrikan di jantung Anda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.