KOMPAS.com – Perubahan pola makan dan kegiatan selama bulan puasa dapat memengaruhi jam biologis dan metabolisme tubuh.
Salah satu akibat dari terjadinya perubahan ritme sirdikasi tersebut, tidak lain yakni sering mengantuk saat puasa.
Seperti diketahui, bulan Ramadhan mengahuruskan umat muslim untuk berpuasa pada siang hari.
Hal ini bisa berdampak pada perubahan pola tidur.
Baca juga: Buka Puasa dengan Air Dingin atau Air Hangat, Mana yang Lebih Baik?
Aktivitas seperti makan, minum, interaksi sosial, dan bahkan olahraga kerap dialihkan pada malam hari sehingga mengurangi jam tidur maupun kulalitas tidur di bulan puasa.
Belum lagi, umat muslim harus bangun lebih awal atau pada dini hari untuk santap sahur sebagai modal melaksanakan puasa seharian.
Dokter RS PKU Muhammadiyah Solo, dr. Dien Kalbu Ady, menyebut perubahan pola tidur dan aktivitas tersebut akhirnya dapat menyebabkan seseorang mengantuk dan sulit berkonsentrasi saat berpuasa di siang hari.
Dia menyampaikan, berdasarkan hasil studi, rata-rata umat muslim yang menjalankan puasa melakukan penundaan waktu tidur hingga 1 jam di bulan Ramadhan.
Selain itu, jam tidur masyarakat juga bisa berkurang hingga 30 menit- 1 jam sehingga akhirnya menyababkan kantuk pada siang hari.
dr. Dien berpendapat rasa kantuk pada siang hari oleh orang yang berpuasa bisa saja ditekan.
Berikut yang disarankan:
1. Tidur siang sejenak
Jika memungkinkan, Anda dianjurkan mengambil waktu sebentar untuk tidur siang.
dr. Dien menyakini, dengan tidur siang, rasa kantuk itu akan hilang.
Tapi, dia menganjurkan tidur siang tidak dilakukan terlalu lama lebih dari 30 menit karena malah bisa membuat tubuh menjadi lemas.