Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/06/2020, 18:03 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung naik dapat menimbulkan rasa tidak nyaman sampai panas di dada bagian bawah (heartburn).

Kondisi tersebut bisa terjadi saat asam lambung dari perut naik kembali ke kerongkongan karena masalah katup sfingter esofagus di saluran pencernaan.

Saat naiknya asam lambung terjadi lebih dari dua kali seminggu, seseorang diindikasikan menderita gastroesophageal reflux disease (GERD).

Baca juga: Gejala Asam Lambung Naik, Tak Hanya Mual dan Sakit Perut

Melansir Web MD, penyebab asam lambung bisa dipengaruhi berbagai kondisi. Beberapa di antaranya yang cukup umum antara lain:

  • Makan terlalu banyak
  • Langsung berbaring setelah makan
  • Makan terlalu dekat dengan waktu tidur
  • Makan makanan tertentu seperti jeruk, tomat, cokelat, mint, sampai makanan pedas lain
  • Minum teh, kopi, soda, alkohol, dll
  • Merokok
  • Hamil
  • Efek samping obat-obatan

Baca juga: Asam Lambung Naik Bisa Sebabkan Kanker Kerongkongan, Kenapa Begitu?

Asam lambung naik terkadang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Penyakit ini bisa dikendalikan, namun tak jarang perlu tindakan medis untuk mengatasinya.

Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa cara mengatasi asam lambung naik:

1. Perubahan gaya hidup dan cara alami

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Cara mengatasi asam lambung naik salah satunya bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup dan cara alami, termasuk:

  • Menjaga berat badan ideal, agar tidak ada tekanan pada lambung
  • Setop merokok karena rokok dapat mengurangi fungsi sfingter esofagus
  • Tidur dengan sandaran kepala yang lebih tinggi
  • Hindari langsung berbaring setelah makan, tunggu minimal tiga jam sebelum tidur
  • Jangan makan sambil terburu-buru, kunyah makanan perlahan
  • Hindari makanan pemicu asam lambung naik seperti makanan pedas, berlemak, gorengan, tomat, mint, alkohol, sampai kafein
  • Jangan menggunakan pakaian yang pas di pinggang atau terlalu ketat karena bisa menekan sfingter esofagus

Baca juga: 8 Makanan Penyebab Asam Lambung Naik

2. Menggunakan obat asam lambung

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Apabila perubahan gaya hidup dan cara alami di atas tidak mempan meredakan asam lambung, ada baiknya penderita mempertimbangkan minum obat.

Penyakit asam lambung naik dalam kasus yang ringan atau tahap awal biasanya bisa diatasi dengan obat asam lambung yang dijual di apotek, toko obat, dll.

Salah satu pertolongan pertama untuk mengatasi asam lambung naik adalah obat jenis antasida.

Tapi, obat jenis antasida tidak bisa menyembuhkan kerongkongan yang ikut meradang karena asam lambung dari perut naik ke atas.

Baca juga: Cara Menghilangkan Lendir di Tenggorokan akibat Asam Lambung

Kendati dijual bebas, penggunaan antasida juga tak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan efek samping diare atau masalah ginjal.

Selain itu, ada juga obat untuk mengurangi produksi asam. Obat ini dikenal sebagai penghambat reseptor H-2.

Jika obat-obatan yang dijual bebas di pasaran tidak meredakan penyakit, Ada baiknya Anda berkonsultasi ke dokter.

Dokter umumnya meresepkan obat untuk mengurangi produksi asam lambung, memperbaiki kondisi klep esofagus.

Baca juga: 6 Pilihan Menu Makanan untuk Penderita Asam Lambung

3. Operasi dan prosedur lainnya

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Penyakit asam lambung naik (GERD) umumnya bisa dikendalikan dengan obat-obatan.

Namun, apabila intensitas kambuhnya penyakit cukup sering, dokter bisa merekomendasikan prosedur bedah atau tindakan medis lainnya. Di antaranya:

  • Operasi untuk mengencangkan otot sekitar esofagus bagian bawah
  • Pemasangan alat LINX berupa cincin magnetik di perbatasan lambung dan kerongkongan. Alat ini membantu fungsi klep sfingter esofagus yang tidak dapat bekerja optimal
  • Operasi pengencangan klep sfingter esofagus yang mengontrol laju asam lambung

Baca juga: Bisakah Asam Lambung Naik (GERD) Sebabkan Serangan Jantung?

Sebelum menegakkan diagnosis seseorang mengalami masalah lambung atau GERD, dokter umumnya melakukan pemeriksaan fisik dan riwayat sakit pasien.

Dokter juga menjalankan pemeriksaan endoskopi, kadar keasaman, sampai foto sinar-x di perut bagian atas.

Setelah menentukan diagnosis, dokter baru merekomendasikan jenis perawatan paling tepat untuk mengatasi asam lambung naik pasiennya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Hengki Kawilarang Meninggal dengan Kreatinin Tinggi, Ini Gejalanya…
Health
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Hengki Kawilarang Miliki Kreatinin Tinggi Sebelum Meninggal, Ini Artinya…
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal Dunia: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Gejalanya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Hengki Kawilarang Meninggal: Sempat Alami Gangguan Ginjal, Kenali Penyebabnya Berikut
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Hengki Kawilarang Meninggal Setelah Alami Diabetes dan Cuci Darah, Kenali Penyakit Ini
Health
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Adam Suseno Alami Pendarahan Hebat akibat Luka Robek, Jalani Operasi Besar
Health
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Hengki Kawilarang Meninggal Pada Usia 47 Tahun karena Sakit Apa? Ini Penjelasannya...
Health
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Hengki Kawilarang Meninggal, Ini Penjelasan Medis Soal Prosedur Cuci Darah
Health
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Kasus Virus Hanta Telah Terdeteksi di 4 Provinsi, Waspadai Ini Cara Penularannya…
Health
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Sering Pakai Headset? Kenali Gejala Gangguan Pendengaran Sejak Dini Sebelum Terlambat
Health
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Studi: Tes Darah Ini Bisa Deteksi Kanker Tiga Tahun Sebelum Diagnosis
Health
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau