KOMPAS.com – Hipertensi atau juga dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan silent disease yang sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Padahal, darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi yang tak boleh diabaikan.
Itu karena hipertensi bisa menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti penyakit jantung, stroke, dan bahkan kematian.
Kondisi yang disebut hipertensi adalah ketima pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik melebihi 90 mmHg.
Baca juga: 8 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner
Ketika tekanan darah tinggi ini dibiarkan tanpa penanganan, maka jantung dipaksa terus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab hipertensi bisa menimbulkan komplikasi kesehatan parah.
Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat sangat dianjurkan untuk membantu mengurangi peluang Anda mengalami hipertensi.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi makanan penurun darah tinggi.
Apa saja makanan yang dapat membantu menurunkan darah tinggi?
Potasium yang terkandung di dalam sayuran hijau dapat membantu ginjal mengeluarkan lebih banyak sodium melalui urine.
Efek ini pada gilirannya akan menurunkan darah tinggi.
Berikut ini adalah beberapa sayuran penurun darah tinggi yang baik dikonsumsi karena mengandung potasium tinggi:
Bawang putih termasuk makanan penurun darah tinggi karena dapat meningkatkan kadar oksida nitrat dalam tubuh.
Oksida nitrat dapat membantu meningkatkan vasodilatasi atau pelebaran arteri yang berdampak pada penurunkan tekanan darah tinggi.
Bit termasuk makanan penurun darah tinggi karena mengandung oksida nitrat, yang dapat membantu membuka pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
Para peneliti bahkan mendapati bahwa nitrat dalam jus bit dapat menurunkan tekanan darah pada obyek penelitian hanya dalam 24 jam.
Untuk mengonsumsi sayur bit, Anda bisa menjadikannya sebagai hidangan atau mengonsumsinya dalam bentuk jus.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
Yogurt adalah sumber kalsium yang sangat baik dan rendah lemak.
Nutrisi ini adalah elemen penting dari diet untuk menurunkan tekanan darah.
Menurut American Heart Association, wanita yang mengonsumsi lima atau lebih porsi yogurt dalam seminggu mengalami pengurangan 20 persen risiko terkena tekanan darah tinggi.
Saat membeli yogurt, sebaiknya Anda tidak memilih yang mengandung gula. Untuk variasi rasa, Anda bisa menambahkan yogurt dengan buah atau kacang-kacangan.
Jika kurang selera dengan yogurt, Anda bisa memilih susu skim sebagai makanan penurun darah tinggi karena juga mengandung kalsium rendah lemak.
Baca juga: 19 Makanan Pengganti Nasi yang Memiliki Energi dan Zat Gizi Setara
Oatmeal adalah makanan yang mengandung serat tinggi, rendah lemak, dan rendah sodium. Nutrisi ini baik untuk membantu Anda menurunkan tekanan darah.
Makan oatmeal untuk sarapan adalah cara yang baik untuk mengisi bahan bakar untuk hari itu.
Saat ingin mengonsumsi oatmeal, Anda bisa juga menambahkan buah-buahan atau kacang-kacangan untuk memperkaya asupan nutrisi.
Minyak zaitun adalah contoh makanan lemak sehat.
Minyak zaitun mengandung polifenol, yang merupakan senyawa peradangan yang dapat membantu mengurangi tekanan darah.
Baca juga: 9 Ciri-ciri Ikan Segar dan Layak Dikonsumsi
Ikan yang mengandung omega-3 tinggi, seperti salmon dan makarel dapat menjadi makanan penurun darah tinggi.
Tak hanya itu, omega-3 pada ikan dapat bermanfaat pula untuk mengurangi peradangan dan menurunkan trigliserida.
Ikan juga termasuk sumber makanan yang mengandung protein tinggi dan vitamin D.
Vitamin D sendiri memiliki sifat yang dapat menurunkan tekanan darah.
Beberapa jenis biji-bijian seperti biji bunga matahari dan biji labu terbukti mengandung kalium, magnesium, dan mineral lainnya yang dapat mengurangi tekanan darah.
Anda bisa mengonsumsi biji-bijian ini setiap hari sebagai camilan di antara waktu makan.
Baca juga: 6 Pilihan Makanan Rendah Kolesterol untuk Sehatkan Jantung
Studi pada 2015 menemukan bahwa makan cokelat hitam dikaitkan dengan risiko lebih rendah untuk penyakit kardiovaskular.
Studi ini menunjukkan bahwa konsumsi hingga 100 gram cokelat hitam per hari mungkin dikaitkan dengan risiko CVD yang lebih rendah.
Cokelat hitam mengandung lebih dari 60 persen padatan kakao dan memiliki lebih sedikit gula daripada cokelat biasa. Anda dapat menambahkan cokelat hitam ke yogurt atau memakannya dengan buah-buahan, seperti stroberi, blueberry, atau raspberry, sebagai makanan penutup yang sehat.
Pistachio dapat dimanfaatkan sebagai makanan penurun darah tinggi karena dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi ketegangan pembuluh darah perife atau penyempitan pembuluh darah, dan detak jantung.
Studi menemukan bahwa diet dengan satu porsi pistachio sehari dapat membantu mengurangi tekanan darah.
Baca juga: 8 Jenis Buah yang Baik Dikonsumsi untuk Program Diet
Buah beri, terutama blueberry, kaya akan senyawa alami yang disebut flavonoid.
Studi menemukan bahwa mengonsumsi senyawa ini dapat mencegah hipertensi dan membantu menurunkan tekanan darah.
Blueberry, raspberry, maupun stroberi bisa dikonsumsi secara langsung untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Buah-buahan ini juga disantap bersama sereal di pagi hari.
Pisang adalah buah yang mengandung potasium tinggi.
Nutrisi inilah yang membuat pisang dapat menjadi makanan penurun darah tinggi.
Kandungan potasium dalam pisang dapat membantu ginjal mengeluarkan lebih banyak sodium melalui urine.
Efek ini pada gilirannya akan menurunkan darah tinggi.
Delima adalah buah sehat yang bisa Anda nikmati mentah atau dapat juga dijadikan sebaga jus.
Sebuah studi menyimpulkan bahwa minum segelas jus delima sekali sehari selama empat minggu dapat membantu menurunkan tekanan darah dalam jangka pendek.
Oleh karena itu, buah delima dianggap sebagai buah yang termasuk makanan penurun darah tinggi.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Melansir Medical News Today, studi menunjukkan, konsumsi satu porsi buah kiwi setiap hari dapat mengurangi tekanan darah pada orang dengan tensi tinggi.
Para peneliti membandingkan efek apel dan kiwi pada orang dengan tekanan darah sedikit tinggi.
Mereka menemukan bahwa makan 3 kiwi sehari selama 8 minggu, menghasilkan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih signifikan dibandingkan dengan makan satu apel sehari untuk periode yang sama.
Para peneliti menduga bahwa zat bioaktif dalam kiwi menyebabkan pengurangan tekanan darah.
Kiwi juga mengandung vitamin C tinggi, yang secara signifikan dapat berkontribusi pada pengaturan tekanan darah dalam tubuh.
Baca juga: 14 Buah dan Sayur Kaya Vitamin C untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Semangka mengandung asam amino yang disebut citrulline, yang dapat membantu mengelola tekanan darah tinggi.
Citrulline membantu tubuh memproduksi nitric oxide, gas yang mengendurkan pembuluh darah dan mendorong fleksibilitas dalam arteri.
Efek ini membantu aliran darah, yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
Studi mengungkap orang dewasa dengan obesitas dan pre-hipertensi atau hipertensi ringan yang mengonsumsi ekstrak semangka menunjukkan penurunan tekanan darah di pergelangan kaki dan arteri brakialis.
Arteri brakialis adalah arteri utama di lengan atas.
Jika setelah mengonsumsi makanan penurun darah tinggi di atas Anda tidak mendapati perubahan tensi, segera konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.
Dokter mungkin akan memberikan obat untuk membantu Anda mempercepat penurunan darah tinggi sebelum terjadi komplikasi berbahaya.
Bagaimana pun juga berbagai makanan penurun darah tinggi sifatnya hanya untuk membantu penurunan tekanan darah, tidak dapat menggantikan fungsi obat-obatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.