Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/07/2020, 15:02 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Seiring dengan perkembangan teknologi, kini telah ditemukan suatu zat gizi penting yang esensialitasnya dapat disejajarkan dengan vitamin dan mineral.

Zat tersebut adalah kolin, yang sekarang telah banyak difortifikasikan ke berbagai produk pangan atau bahkan dikonsumsi sebagai suplemen.

Kolin selama ini mungkin lebih diidentikan dengan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dan menyusui saja.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi

Padahal yang tepat adalah kolin diperlukan oleh semua kalangan.

Melansir Health Line, kolin berperan penting dalam banyak proses dalam tubuh manusia.

Beberapa manfaat kolin di antaranya, yakni:

  • Mendukung perkembangan sel karena kolin dapat menghasilkan lemak yang mendukung integritas struktural membran sel
  • Kolin bersama vitamin lain, seperti B12 dan asam folat terbukti dapat membantu proses yang penting untuk sintesis DNA
  • Mendukung sistem saraf yang sehat karena kolin dapat membuat asetilkolin, neurotransmitter atau senyawa yang bisa menyampaikan pesan di tubuh penting. Asetilkolin terlibat dalam memori, gerakan otot, mengatur detak jantung dan fungsi dasar lainnya
  • Membantu metabolisme dan transportasi lemak. Di mana, kolin sangat penting untuk membuat zat yang dibutuhkan untuk membuang kolesterol dari hati. Bahkan kekurangan kolin dapat menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol di organ tersebut

Selain dapat menyebabkan penyakit hati, kekurangan kolin juga bisa memicu penyakit berbahaya lain, seperti penyakit jantung, gangguan neurologis, dan bahkan kanker.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

Hal itu dikarenakan, kekurangan kolin dapat menghambat reaksi metilasi DNA yang bisa mengakibatkan sintesis DNA tidak normal dan pada akhirnya memicu terjadinya kanker.

Defisiensi kolin juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah produk stress oksidatif pada hati. Kondisi ini dapat pula memicu kerusakan DNA yang berujung pada pembentukan kanker.

Karena kurangnya bukti yang tersedia, nilai kebutuhan kolin harian belum ditentukan. Tapi, Institute of Medicine telah menetapkan nilai untuk asupan yang memadai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com