KOMPAS.com – Seiring dengan perkembangan teknologi, kini telah ditemukan suatu zat gizi penting yang esensialitasnya dapat disejajarkan dengan vitamin dan mineral.
Zat tersebut adalah kolin, yang sekarang telah banyak difortifikasikan ke berbagai produk pangan atau bahkan dikonsumsi sebagai suplemen.
Kolin selama ini mungkin lebih diidentikan dengan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dan menyusui saja.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi
Padahal yang tepat adalah kolin diperlukan oleh semua kalangan.
Melansir Health Line, kolin berperan penting dalam banyak proses dalam tubuh manusia.
Beberapa manfaat kolin di antaranya, yakni:
Selain dapat menyebabkan penyakit hati, kekurangan kolin juga bisa memicu penyakit berbahaya lain, seperti penyakit jantung, gangguan neurologis, dan bahkan kanker.
Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi
Hal itu dikarenakan, kekurangan kolin dapat menghambat reaksi metilasi DNA yang bisa mengakibatkan sintesis DNA tidak normal dan pada akhirnya memicu terjadinya kanker.
Defisiensi kolin juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah produk stress oksidatif pada hati. Kondisi ini dapat pula memicu kerusakan DNA yang berujung pada pembentukan kanker.
Karena kurangnya bukti yang tersedia, nilai kebutuhan kolin harian belum ditentukan. Tapi, Institute of Medicine telah menetapkan nilai untuk asupan yang memadai.
Berikut adalah nilai kolin yang direkomendasikan untuk kelompok umur yang berbeda:
Penting untuk dicatat bahwa kebutuhan kolin tergantung pada masing-masing individu.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin B12 Tinggi
Pada kenyataanya, ada banyak orang baik-baik saja dengan sedikit kolin, sementara yang lain membutuhkan lebih banyak nutrisi ini agar terhindar dari gangguan kesehatan.
Oleh karena manfaat kolin sangat banyak dalam berbagai reaksi metabolisme tubuh, kebutuhan akan nutrisi ini harus dipenuhi setiap hari.
Meski secara alami tubuh manusia dapat menyintesis kolin, tapi jumlahnya terbatas.