Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Berat Badan Susah Turun padahal Sudah Diet

Kompas.com - 08/08/2020, 12:11 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hormon kartisol salah satunya dapat merangsang rasa lapar dan meningkatkan nafsu makan.

Jika Anda tak bisa mengatur stres dan pola makan, maka penurunan berat badan jelas sulit dicapai.

Baca juga: 10 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh

7. Konsumsi alkohol

Minum terlalu banyak alkohol dapat mencegah penurunan berat badan, karena tinggi kalori.

Misalnya, bir 12 ons dapat mengandung sekitar 153 kalori, dan segelas anggur merah rata-rata mengandung 125 kalori.

Minum 4 bir di malam hari dapat meningkatkan asupan kalori harian tubuh sebesar 612 kalori.

Jadi, cobalah untuk berhenti minum alkohol untuk mendukung upaya penurunan berat badan.

8. Memberi jeda makan terlalu lama

Melansir WebMD, banyak orang berpikir bahwa dengan mengulur waktu makan bisa menurunkan berat badan.

Orang-orang berpikir tubuh akan membakar cadangan lemak di tubuh menjadi energi ketika lapar datang.

Padahal, salah satu hal yang bisa terjadi ketika seseorang memberi jeda terlalu lama antarwaktu makan adalah metabolisme tubuh menjadi melambat.

Kondisi ini dapat mengakibatkan sistem tubuh tidak bisa membakar semua kalori yang masuk saat makan.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

Semua ekstra kalori itu alhasil dapat menambah berat badan.

Seseorang juga jadi cenderung makan dengan porsi yang lebih banyak karena terlalu lapar setelah memberi jeda waktu makan yang panjang.

Jadi, cobalah makan dengan porsi kecil dan jeda waktu yang lebih sering untuk mendukung program diet.

9. Makan terlalu cepat

Orang yang makan terlalu cepat cenderung akan mudah merasa lapar. Hal tersebut terjadi karena otak tak memiliki waktu untuk mengirim sinyal yang membuat seseorang merasa lebih kenyang.

Dengan begitu, bagi Anda yang memiliki masalah berat badan, dianjurkan untuk mengunyah makanan dengan baik.

Baca juga: 4 Bahaya Sering Mengunyah Makanan Tak Sampai 32 Kali

Melansir buku 1001 Makanan Sehat (2015) karya Tim Navitri, pada waktu seseorang makan secara perlahan, otak akan mengirim sinyal yang membuat mereka merasa lebih kenyang.

Hal itu akan mengurangi dorongan untuk makan secara berlebihan.

Sementara dalam pandangan lain diterangkan, saat seseorang mengunyah makanan di dalam mulut, kadar gula darah akan meningkat.

Meningkatkan kadar gula darah itu kemudian akan menahan nafsu makan yang berlebihan.

Jadi, semakin lama mengunyah makanan di dalam mulut, maka Anda akan merasa kenyang lebih lama.

Selain itu, mengunyah makanan dengan baik dapat pula membantu tubuh membunuh parasit yang berada di dalam makanan, seperti ikan, kerang, daging, dan lain-lain.

10. Faktor genetik

Faktor genetik atau keturunan dapat membuat seseorang yang menderita obesitas sulit menurunkan berat badan.

Meski demikian, sebagian besar kegemukan tetap saja diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat serta gaya hidup yang salah.

Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Sebabkan Kematian Mendadak?

Faktanya, sangat jarang kejadian kegemukan yang seluruhnya disebabkan oleh faktor genetik.

Jadi, Anda yang merasa mengalami kegemukan karena faktor genetik, sangat dianjurkan untuk melakukan upaya penurunan berat badan dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup.

Para ahli menyatakan bahwa riwayat keluarga dan faktor genetik, tidak akan cukup membuat badan gemuk hingga obesitas.

Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa faktor genetik hanya memiliki risiko yang kecil untuk membuat seseorang mengalami obesitas.

Lingkungan serta makanan yang dikonsumsi sehari-hari pada kenyatannya punya dampak yang lebih besar dalam membuat berat badan berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com