Kelebihan gula membuat triptofan yang seharusnya bekerja memproduksi serotonin terganggu.
Selain itu, gula juga dapat menyebabkan peningkatan hormon stres.
Peningkatan kortisol dan kortikotropin yang dibarengi dengan penurunan serotonin tersebut dapat memicu kenaikan tekanan darah.
4. Gula sumber diabetes
Diabetes adalah salah satu faktor risiko yang dapat menjadi penyebab hipertensi.
Kondisi ini bisa disebut dengan aterosklerosis.
Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi
Pada aterosklerosis, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab hipertensi pada penderita diabetes.
5. Menghambat nitrit oksida
Melansir Medical News Today, gula fruktosa, khususnya, dapat meningkatkan asam urat yang pada gilirannya bisa meningkatkan tekanan darah dengan menghambat oksida nitrat (NO) di pembuluh darah.
NO dianggap sebagai vasodilator terpenting dan membantu pembuluh darah mempertahankan elastisitasnya.
Penekanan NO menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Selama menjalani diet antihipertensi, Anda dianjurkan untuk mengurangi konsumsi gula meja.
Gula kerap disebut sebagai makanan berkalori kosong (empty calorie) yang tidak memberi makan kepada sel tubuh.
Saat mengonsumsi gula, Anda hanya akan mendapat pasokan glukosa tanpa nutrisi lainnya.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Daging Kambing Sebabkan Tekanan Darah Tinggi?