Saat seorang pria masih muda, prostatnya besar kemungkinan masih “tenang-tenang” saja.
Oleh karena itu, keberadaan prostat biasanya diabaikan saat pria belum terlalu tua.
Namun, begitu memasuki usia 40 tahun, pria harus mulai mewaspadai kondisi prostatnya.
Seperti bagian-bagian tubuh lain, prostat juga tidak bebas dari rongrongan penyakit atau masalah, terutama jika usia makin bertambah tua.
Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?
Melansir Buku 100 Questions & Answers: Gangguan Prostat (2015) oleh Srikandi Waluyo & Dr. Budhi Marhaendra P., MHA, sedikitnya ada 3 jenis gangguan prostat yang patut diwaspadai.
Berikut penjelasannya:
1. Benign prostatic huperplasia (BPH)
BPH atau yang biasa dikenal dengan pembesaran prostat jinak adalah penyakit kelenjar prostat yang paling umum disandang pria usia di atas 50 tahun.
Kelenjar prostat memang cenderung membesar seiring dengan bertambahnya usia.
Jika pada pria muda ukuran prostatnya kurang lebih sebesar buah kenari, maka dengan bertambahnya usia, prostat bisa mencapai ukuran sebuah jeruk orange kecil.
Belum bisa diketahui secara pasti yang menjadi penyebab pembesaran prostat jinak ini.
Namun, kondisi itu diperkirakan terjadi karena adanya perubahan pada kadar hormon seksual akibat proses penuaan.
Prostat menjadi masalah jika tumbuh terlalu besar karna bisa menghambat aliran urine.
Meski kelenjar prostat berperan kecil dalam mengontrol aliran urine, tapi jika prostat tumbuh terlalu besar, dapat menekan saluran kencing.
Baca juga: 16 Makanan untuk Meningkatkan Kesuburan Saat Program Hamil
Akibatnya, aliran urine dari kandung kemih ke penis bisa terhambat atau bahkan terhenti.