Terdapat beberepa penyebab penyakit emfisema, di antaranya:
Merokok adalah penyebab utama emfisema. Penelitian menunjukkan, perokok berisiko mengalami emfisema ketimbang orang yang tidak merokok.
Hingga kini belum ada obat untuk mengatasi emfisema. Namun, berhenti merokok dapat memperlambat kerusakan di jaringan paru-paru.
Alpha-1 antitrypsin (AAT) adalah protein yang mengalir dalam darah manusia.
Protein ini berfungsi menjaga sel darah putih agar tidak merusak jaringan normal. Tubuh membutuhkan sel ini untuk melawan infeksi.
Jika seseorang kekurangan AAT, sel darah putih bisa merusak paru-paru. Kondisi ini bisa lebih berbahaya apabila seseorang merokok.
Baca juga: Apa yang Terjadi dengan Paru-paru saat Tubuh Terinfeksi Virus Corona?
Kerap terpapar asap rokok, kendati bukan perokok (perokok pasif) juga bisa membuat paru-paru seseorang rusak.
Beberapa penelitian menunjukkan, orang yang lebih sering terpapar asap rokok lebih rentan terkena emfisema.
Sejumlah ahli menyebut paparan polusi udara dalam jangka waktu lama dapat berpotensi menjadi penyebab penyakit emfisema.
Penyakit emfisema tidak bisa disembuhkan. Namun, penyakit ini bisa dicegah.
Caranya dengan setop merokok, minimalkan paparan asap rokok, gunakan masker jika terpapar debu, dan bahan kimia berbahaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.