Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinusitis: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Kompas.com - 15/09/2020, 12:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Meskipun mungkin dimulai sebagai gelitik yang mengganggu, ini bisa menjadi lebih buruk.

Jika infeksi Anda berlangsung selama beberapa minggu atau lebih, lendir dapat mengiritasi dan meradang tenggorokan saat menetes, mengakibatkan sakit tenggorokan dan suara serak.

Baca juga: 7 Penyebab Sakit Kepala Saat Bangun Tidur dan Cara Mengatasinya

Penyebab sinusitis

Melansir WebMD, kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan sinus atau sinusitis, meliputi:

  • Rinitis alergi, yaitu pembengkakan pada lapisan hidung yang disebabkan oleh alergen
  • Flu biasa
  • Pertumbuhan kecil di lapisan hidung disebut polip hidung
  • Septum yang menyimpang, yaitu pergeseran rongga hidung
  • Ada juga sinusitis yang disebabkan oleh kondisi gigi, di mana akar gigi rahang atas bisa menembus dasar sinus maksilaris, sedangkan gigi premolar (geraham depan) atau gigi taring atas disebut dengan sinusitis dentogen

Berdasarkan waktu timbulnya, sinusitis dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sinusitis akut dan sinusitis kronis.

Sinusitis akut terjadi bila mengalami gejala sinusitis kurang dari 12 minggu.

Sedangkan, sinusitis kronis bila gejala yang dirasakan sudah melebihi 12 minggu dengan atau tanpa polip, yaitu benjolan kecil yang muncul di rongga hidung.

Keduanya dapat dialami oleh siapa saja, anak-anak maupun dewasa.

Baca juga: Setelah Obat Sirup Dibuka, Masa Kedaluwarsanya Berubah Begini

Namun, sinusitis akan lebih mungkin menyerang jika Anda memiliki faktor risiko berikut:

  • Alergi pada hidung
  • Adanya pembengkakan di dalam hidung seperti flu biasa
  • Saluran yang tersumbat
  • Perbedaan struktural yang mempersempit saluran tersebut
  • Polip hidung
  • Kekurangan sistem kekebalan atau obat-obatan yang menekan sistem kekebalan

Bagi anak-anak, hal-hal yang dapat menyebabkan sinusitis antara lain:

  • Alergi
  • Penyakit dari anak-anak lain di tempat penitipan anak atau sekolah
  • Dot
  • Botol minum sambil berbaring telentang
  • Asap di lingkungan

Cara mengobati sinusitis

Penanganan sinusitis dapat dilakukan dengan meminta bantuan dokter dan juga secara mandiri di rumah dalam waktu bersamaan.

Penanganan mandiri di rumah dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat penahan rasa sakit, obat pilek, dan beristirahat.

Baca juga: 4 Gejala Tumor Otak pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Jika keluhan sinusitis terus berlanjut setelah tiga hari penanganan mandiri, sebaiknya segera temui dokter spesialis THT, atau dokter spesialis bedah.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin juga diperlukan beberapa pemeriksaan lanjutan untuk menegakkan diagnosis sinusitis.

Pemeriksaan lanjutan yang biasa dilakukan, yakni:

  • Pemeriksaan penunjang seperti nasoendoskopi (endoskopi hidung, rontgen sinus paranasal)
  • CT-scan sinus paranasal dengan atau tanpa kontras

Apabila Anda terdiagnosis mengalami sinusitis, dokter mungkin akan memberikan obat-obatan, seperti antibiotik, obat pilek, obat pengencer lendir, dan obat cuci hidung untuk mengurangi gejala.

Jika terapi pengobatan tidak menunjukkan hasil yang bermakna, dokter mungkin akan memperhitungkan untuk melakukan tindakan pembedahan.

Operasi sinus dapat dilakukan dengan cara functional endoscopic sinus surgery (FESS).

Baca juga: 6 Bahaya Karang Gigi Jika Dibiarkan Menumpuk

Penanganan sinusitis dentogen biasanya akan melibatkan dokter gigi karena posisi sinus yang dekat dengan gigi.

Gigi yang menjadi penyebab sinusitis harus dicabut, saluran antara gigi dan sinus ditutup, dan sinus harus dibersihkan melalui tindakan operatif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com