Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan Kenapa Seseorang Sering Digigit Nyamuk Ketimbang yang Lainnya

Kompas.com - 17/09/2020, 21:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

3. Warna gelap

Penelitian menunjukkan, nyamuk cenderung menyukai warna gelap.

Jika Anda tidak ingin digigit nyamuk, baiknya hindari penggunaan pakaian berwarna hitam atau warna gelap lainnya.

Baca juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD

4. Suhu tubuh lebih hangat

Penyebab kenapa sering digigit nyamuk lainnya yakni suhu tubuh lebih hangat yang sesuai dengan selera nyamuk.

Nyamuk dapat mendeteksi keberadaan kita lewat panas yang dihasilkan tubuh.

Satu penelitian menunjukkan, nyamuk cenderung bergerak mendekati sumber panas yang sesuai dengan seleranya.

5. Konsumsi minuman beralkohol

Studi kecil pada 2002 menyebutkan, konsumsi minuman beralkohol juga bisa menjadi daya tarik bagi nyamuk.

Para peneliti menemukan, salah satu alasan kenapa seseorang sering digigit nyamuk terkait kebiasaan minum alkohol.

Bahkan, minum segelas bir sudah cukup untuk membuat seseorang jadi sasaran empuk nyamuk.

Baca juga: 7 Cara Mengusir Nyamuk dengan Bahan Alami

6. Kehamilan

Partikel-partikel plastik menempel di tubuh jentik hingga bertransisi menjadi nyamuk dewasa.science alert Partikel-partikel plastik menempel di tubuh jentik hingga bertransisi menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk cenderung tertarik pada ibu hamil ketimbang perempuan yang tidak hamil.

Hal ini dipengaruhi suhu tubuh yang lebih tinggi selama kehamilan.

Selain itu, ibu hamil disebut mengembuskan lebih banyak karbondioksida.

7. Pernah digigit nyamuk

Alasan kenapa seseorang sering digigit nyamuk lainnya adalah nyamuk mengenali kondisi darah inang yang pernah digigit.

Nyamuk bisa mengenali dan mengingat aroma atau darah berkualitas dari seseorang yang pernah diisap.

Penelitian mengenai penyakit menular membuktikan, nyamuk ternyata pilih-pilih dan hanya menggigit sebagian kecil orang di suatu populasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com