Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Alasan Kenapa Seseorang Sering Digigit Nyamuk Ketimbang yang Lainnya

Kompas.com - 17/09/2020, 21:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasakan seseorang lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain di sekitarnya?

Orang zaman dulu kerap menyebut, sasaran empuk nyamuk adalah pemilik darah yang lebih manis.

Di balik pemikiran tersebut, ternyata terdapat penjelasan ilmiah yang melatari, kenapa seseorang sering digigit nyamuk ketimbang yang lainnya.

Baca juga: Ciri-ciri Nyamuk Demam Berdarah (DBD)

Ahli entomologi medis sekaligus pakar nyamuk dari University of Florida AS, Dr. Jonathan Day menyampaikan, nyamuk lebih menyukai sebagian orang bukan isapan jempol belaka.

"Beberapa orang memiliki zat kimia tertentu, sehingga lebih disukai nyamuk," jelas dia, seperti dilansir Time (10/9/2014).

Menurut Day, terdapat beberapa bukti kuat sejumlah zat kimia di dalam tubuh manusia yang bisa menarik nyamuk.

Berikut beberapa alasan kenapa seseorang lebih sering digigit nyamuk ketimbang orang lain:

1. Tingkat karbondioksida tinggi

Nyamuk mendeteksi sasaran atau mangsanya lewat karbondioksida (CO2).

Dilansir dari Healthline, setiap orang mengeluarkan CO2 ketika bernapas.

Tingkat pengeluaran CO2 akan meningkat saat tubuh banyak bergerak, seperti ketika berolahraga.

Tak heran, orang yang sedang banyak mengeluarkan CO2 cenderung lebih mudah dideteksi dan jadi sasaran nyamuk.

Baca juga: Nyamuk Demam Berdarah Menggigit pada Jam Berapa?

2. Bau tertentu

Alasan lain kenapa sering digigit nyamuk adalah kandungan senyawa tertentu di kulit manusia.

Senyawa seperti asam laktat dan amonia dapat memberi bau atau aroma yang dapat menarik nyamuk.

Menurut studi, bau badan atau aroma tubuh juga dipengaruhi faktor genetik.

Tak pelak, seseorang yang punya keluarga sering digigit nyamuk jadi cederung digigit nyamuk juga.

3. Warna gelap

Ilustrasi nyamuk Anopheles, penyebab penyakit malariaSHUTTERSTOCK/SOMBOON BUNPROY Ilustrasi nyamuk Anopheles, penyebab penyakit malaria
Penelitian menunjukkan, nyamuk cenderung menyukai warna gelap.

Jika Anda tidak ingin digigit nyamuk, baiknya hindari penggunaan pakaian berwarna hitam atau warna gelap lainnya.

Baca juga: Tak Hanya Cantik, 7 Tanaman Hias Ini Usir Nyamuk DBD

4. Suhu tubuh lebih hangat

Penyebab kenapa sering digigit nyamuk lainnya yakni suhu tubuh lebih hangat yang sesuai dengan selera nyamuk.

Nyamuk dapat mendeteksi keberadaan kita lewat panas yang dihasilkan tubuh.

Satu penelitian menunjukkan, nyamuk cenderung bergerak mendekati sumber panas yang sesuai dengan seleranya.

5. Konsumsi minuman beralkohol

Studi kecil pada 2002 menyebutkan, konsumsi minuman beralkohol juga bisa menjadi daya tarik bagi nyamuk.

Para peneliti menemukan, salah satu alasan kenapa seseorang sering digigit nyamuk terkait kebiasaan minum alkohol.

Bahkan, minum segelas bir sudah cukup untuk membuat seseorang jadi sasaran empuk nyamuk.

Baca juga: 7 Cara Mengusir Nyamuk dengan Bahan Alami

6. Kehamilan

Partikel-partikel plastik menempel di tubuh jentik hingga bertransisi menjadi nyamuk dewasa.science alert Partikel-partikel plastik menempel di tubuh jentik hingga bertransisi menjadi nyamuk dewasa.
Nyamuk cenderung tertarik pada ibu hamil ketimbang perempuan yang tidak hamil.

Hal ini dipengaruhi suhu tubuh yang lebih tinggi selama kehamilan.

Selain itu, ibu hamil disebut mengembuskan lebih banyak karbondioksida.

7. Pernah digigit nyamuk

Alasan kenapa seseorang sering digigit nyamuk lainnya adalah nyamuk mengenali kondisi darah inang yang pernah digigit.

Nyamuk bisa mengenali dan mengingat aroma atau darah berkualitas dari seseorang yang pernah diisap.

Penelitian mengenai penyakit menular membuktikan, nyamuk ternyata pilih-pilih dan hanya menggigit sebagian kecil orang di suatu populasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com