Pada fase tertentu sel seharusnya mati dan mengalami regenerasi. Tapi, mutasi genetik membuatnya terus hidup dan tumbuh.
Penumpukan sel tersebut memicu pertumbuhan tumor di tenggorokan.
Baca juga: Kenali Berat Badan Turun Drastis yang Jadi Gejala Kanker
Para ahli belum mengetahui dengan pasti penyebab mutasi genetik biang kanker tenggorokan.
Namun, ahli mengidentifikasi ada beberapa faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko mengidap kanker tenggorokan, di antaranya:
Baca juga: 10 Cara Mencegah Penyakit Kanker
Kebanyakan kanker tenggorokan menyerang pria di atas usia 50 tahun.
Kemungkinan pria terserang penyakit ini lebih tinggi ketimbang wanita.
Orang yang memiliki faktor risiko di atas perlu lebih waspada terhadap kanker tenggorokan.
Untuk mencegah penyakit ini, hindari merokok serta batasi atau hindari minum minuman beralkohol.
Selain itu, kendalikan penyakit asam lambung dan hindari paparan bahan kimia berbahaya.
Hal yang tak kalah penting, lakukan imunisasi HPV. Vaksin HPV menargetkan subtipe HPV biang sejumlah kanker kepala dan leher.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.