Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Makanan Pantangan Diabetes yang Perlu Dihindari

Kompas.com - 09/11/2020, 08:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Faktanya, 1 cangkir (245 gram) porsi yogurt rasa buah mungkin mengandung hampir 31 gram gula, yang berarti hampir 61 pesen  kalorinya berasal dari gula.

Banyak orang menganggap yogurt beku sebagai alternatif sehat untuk es krim. Namun, itu bisa mengandung lebih banyak gula daripada es krim.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Probiotik untuk Sehatkan Pencernaan

Daripada memilih yogurt gula tinggi yang dapat meningkatkan gula darah dan insulin, pilihlah yogurt susu murni tanpa gula dan mungkin bermanfaat untuk nafsu makan, pengendalian berat badan, dan kesehatan usus.

5. Sereal sarapan manis

Makan sereal bisa menjadi salah satu cara terburuk untuk memulai hari jika Anda menderita diabetes.

Pasalnya, kebanyakan sereal mengandung jauh lebih banyak karbohidrat daripada yang disadari banyak orang.

Selain itu, sereal menyediakan cenderung sangat sedikit protein, nutrisi yang dapat membantu Anda merasa kenyang dan puas sekaligus menjaga kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari.

Bahkan beberapa sereal sarapan "sehat" bukanlah pilihan yang baik untuk penderita diabetes.

Misalnya, satu porsi 1/2 cangkir (sekitar 56 gram) granola bisa mengandung 44 gram karbohidrat.

Sementara, sereal Grape Nuts dapat mengandung 47 gram karbohidrat dalam 56 gram sajian.

Terlebih lagi, masing-masing dari makanan tersebut hanya menyediakan protein tidak lebih dari 7 gram protein per porsi.

Untuk menjaga gula darah dan rasa lapar terkendali, akan lebih baik bagi penderita diabetes batasi konsumsi sereal manis dan pilih makanan rendah karbohidrat berbasis protein.

Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi

6. Minuman kopi manis (instan)

Kopi telah dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan, termasuk penurunan risiko diabetes.

Namun, jika disajikan dengan tambahan gula, kopi menjadi kurang ramah dengan penderita diabetes.

Kopi dengan tambahan gula biasanya mudah ditemukan pada sajian kopi sachet atau kopi beraroma.

Dalam satu sajian kopi sachet 16 ons (473 ml), bisa terkandung 30 gram-57 karbohidrat. 

Jadi, untuk menjaga gula darah terkendali dan mencegah penambahan berat badan, akan lebih sehat jika Anda memilih kopi tanpa gula atau dengan sedikit gula.

Baca juga: Benarkah Minum Kopi Bisa Sebabkan Asam Urat?

7. Madu

Penderita diabetes sering mencoba meminimalkan asupan gula meja putih, serta makanan ringan seperti permen, kue, dan pai.

Namun, bentuk gula lain juga bisa menyebabkan lonjakan gula darah. Ini termasuk gula merah dan gula "alami", seperti madu, nektar agave, dan sirup maple.

Meskipun pemanis ini tidak diproses secara berlebihan, kandungan karbohidratnya setidaknya sama dengan gula putih. Bahkan, kebanyakan mengandung lebih banyak dari gula putih.

Di bawah ini adalah jumlah karbohidrat dari 1 sendok makan pemanis populer:

  • Gula putih: 12,6 gram 
  • Madu: 17,3 gram
  • Nektar agave: 16 gram 
  • Sirup maple: 13,4 gram

Dalam sebuah penelitian, orang dengan pradiabetes mengalami peningkatan serupa pada gula darah, insulin, dan penanda inflamasi terlepas dari apakah mereka mengonsumsi 1,7 ons (50 gram) gula putih atau madu.

Strategi terbaik Anda adalah menghindari semua bentuk gula dan sebagai gantinya gunakan pemanis alami rendah karbohidrat.

Baca juga: Minum Madu untuk Penderita Diabetes, Bagaimana Baiknya?

8. Buah kering

Buah merupakan sumber beberapa vitamin dan mineral penting, termasuk vitamin C dan kalium.

Tapi, saat buah dikeringkan, prosesnya bisa menghilangkan kandungan air yang menyebabkan konsentrasi nutrisi ini lebih tinggi.

Sayangnya, kandungan gulanya menjadi lebih pekat juga.

Misalnya saja, satu cangkir (151 gram) anggur bisa mengandung 27,3 gram karbohidrat, termasuk 1,4 gram serat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com