Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Anyang-anyangan yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 13/12/2020, 10:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Anyang-anyangan adalah istilah untuk menggambarkan masalah buang air kecil yang sering tak tuntas dan dibersamai rasa nyeri atau terbakar saat berkemih.

Dalam dunia medis, anyang-anyangan dapat dikenal sebagai dysuria.

Ketika mengalami anyang-anyangan, nyeri bisa berasal dari kandung kemih, uretra, atau perineum.

Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya

Uretra adalah saluran yang membawa urine ke luar tubuh.

Sementara, perineum adalah area di antara skrotum dan anus pada pria.

Sedangkan pada wanita, perineum adalah area di antara anus dan bukaan vagina.

Penyebab anyang-anyangan

Banyak kondisi berbeda yang dapat menyebabkan anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil.

Untungnya, sebagian besar penyebab ini sangat bisa diobati.

Berikut ini adalah beragam penyebab anyang-anyangan yang bisa diwaspadai:

1. Infeksi saluran kemih (ISK)

ISK termasuk penyebab utama anyang-anyangan.

Melansir Medical News Today, ISK terjadi ketika bakteri berlebih menumpuk di suatu tempat di saluran kemih.

Bagian tubuh ini, termasuk ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.

Salah satu penyebab ISK yang sering terjadi, yakni menahan pipis dalam jangka panjang. Ini karena dalam air kencing banyak terdapat bakteri yang bila air kencing tidak segera dibuang, bakteri akan menginfeksi saluran kemih.

Baca juga: 6 Penyebab Urine Jernih, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Sakit Ginjal

Selain anyang-anyangan, gejala lain yang dapat muncul akibat ISK di antaranya yakni:

  • Sering buang air kecil
  • Urine keruh atau bernoda darah
  • Demam
  • Urine berbau busuk
  • Nyeri di bagian samping perut dan punggung

2. Penyakit menular seksua (PMS)

PMS atau infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore, dan herpes, semuanya dapat memengaruhi saluran kemih dan menyebabkan anyang-anyangan.

Gejala penyakit menular seksual biasanya bukan hanya anyang-anyangan.

Gejala lainnya dapat bervariasi sesuai dengan jenis PMS yang diidap.

Misalnya, herpes biasanya menyebabkan lesi seperti lepuh pada alat kelamin.

Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai

3. Infeksi prostat

Infeksi bakteri jangka pendek dapat menyebabkan infeksi prostat atau prostatitis.

Peradangan kronis dari kondisi lain, seperti penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan prostatitis.

Prostatis bis amenimbulkan berbagai gejala, seperti:

  • Kesulitan buang air kecil atau nyang-anyangan
  • Nyeri pada kandung kemih, testis, dan penis
  • Kesulitan ejakulasi dan ejakulasi yang menyakitkan
  • Sering buang air kecil, terutama di malam hari

Baca juga: 3 Jenis Gangguan Prostat dan Gejalanya

4. Batu ginjal

Batu ginjal juga bisa menjadi penyebab anyang-anyangan.

Batu ginjal adalah kumpulan bahan, seperti kalsium atau asam urat yang menumpuk dan membentuk batu di dalam dan sekitar ginjal.

Terkadang, batu ginjal dapat menempel di dekat area tempat urine masuk ke kandung kemih, sehingga bisa memicu anyang-anyangan, yakni sering buang air kecil dalam jumlah sedikit dan rasa sakit ketika berkemih.

Selain dysuria, batu ginjal bisa menyebabkan gejala berikut:

  • Nyeri di perut samping dan punggung
  • Urine berwarna merah muda atau coklat
  • Urine keruh
  • Mual
  • Muntah
  • Rasa sakit yang berubah intensitas
  • Demam
  • Panas dingin

Baca juga: Batu Ginjal Sakitnya di Mana?

5. Kista ovarium

Sama seperti batu ginjal, kista ovarium adalah contoh bagaimana sesuatu di luar kandung kemih dapat menekannya dan menyebabkan nyeri saat buang air kecil

Kista ovarium dapat berkembang di satu atau kedua ovarium, yang terletak di kedua sisi kandung kemih.

Selain anyang-anyangan, wanita dengan kista ovarium mungkin akan mengalami juga gejala berikut:

  • Perdarahan vagina yang tidak biasa
  • Nyeri panggul
  • Kesulitan mengenali bahwa kandung kemih kosong setelah buang air kecil
  • Haid yang menyakitkan
  • Nyeri payudara
  • Sakit di punggung bawah

6. Interstitial cystitis

Interstitial cystitis atau dikenal juga sebagai sindrom nyeri kandung kemih adalah suatu kondisi yang menyebabkan iritasi kronis pada kandung kemih yang berlangsung selama 6 minggu atau lebih tanpa adanya infeksi yang mendasarinya.

Selain sering buang air kecil tetapi menghasilkan sedikit urine atau anyang-anyangan, interstitial cystitis juga dapat menyebabkan gejala di bawah ini:

  • Tekanan di area kandung kemih
  • Nyeri saat berhubungan
  • Nyeri di vulva atau vagina
  • Nyeri di skrotum

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui

7. Sensitivitas terhadap bahan kimia

Terkadang, bahan kimia yang berada di luar tubuh, seperti wewangian untuk organ intim dapat mengiritasi jaringan tubuh.

Saat seseorang buang air kecil, iritasi ini mungkin lebih terlihat, dan rasa sakit bisa terjadi.

Produk yang dapat menyebabkan sensitivitas bahan kimia meliputi:

  • Douches (semprot vagina)
  • Sabun
  • Kertas toilet beraroma
  • Pelumas vagina
  • Pelumas dan semacamnya

Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh

Iritasi pada organ intim ini dapat menjadi penyebab anyang-anyangan.

Selain itu, orang yang bereaksi terhadap produk kimia mungkin akan memperhatikan gejala lain, seperti:

  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Gatal
  • Iritasi pada kulit di sekitar alat kelamin

8. Infeksi atau iritasi vagina

Infeksi vagina atau dikenal sebagai vaginitis adalah kondisi yang dapat terjadi karena pertumbuhan bakteri atau jamur secara berlebihan.

Penyakit menular seksual yang disebut trikomoniasis juga dapat menyebabkan infeksi vagina.

Selain anyang-anyangan, vaginitis dapat menimbulkan sejumlah gejala berikut:

  • Keputihan yang berbau busuk atau tidak biasa
  • Iritasi vagina
  • Nyeri saat berhubungan
  • Perdarahan vagina, yang biasanya ringan

Baca juga: Kapan Harus ke Dokter Karena Keputihan?

9. Efek samping obat

Beberapa obat, termasuk yang diresepkan dokter untuk mengobati kanker kandung kemih, dapat mengiritasi dan membuat jaringan kandung kemih meradang.

Kondisi ini sering kali dapat menyebabkan anyang-anyangan.

Jika seseorang telah memulai pengobatan baru dan mulai merasakan sakit saat buang air kecil, mereka harus menghubungi dokter dan menanyakan apakah gejalanya mungkin merupakan efek samping dari obat tersebut.

Seseorang tidak boleh berhenti minum obat sendiri tanpa bertanya kepada dokter terlebih dahulu.

Selain anyang-anyangan, efek samping konsumsi obat dapat menimbulkan gejala lain yang berbeda-beda tegantung jenis obatnya.

Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui

10. Kanker kandung kemih

Kanker kandung kemih terjadi ketika sel kanker mulai berkembang di kandung kemih.

Melansir Health Line, penyakit kanker kandung kemih bisa menimbulkan anyang-anyangan.

Namun, kondisi sering buang air kecil tidak tuntas dan rasa sakit saat bekemih ini biasanya bukanlah gejala awal dari penyakit tersebut.

Sebaliknya, seseorang biasanya memperhatikan darah di urine sebagai gejala kanker kandung kemih.

Selain itu, gejala lain yang mungkin mungkin muncul dari kanker kandung kemih, yakni:

  • Mengalami kesulitan buang air kecil atau mengeluarkan aliran urine yang lemah
  • Nyeri punggung bawah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Kelelahan
  • Kaki bengkak
  • Sakit tulang

Jika Anda merasa mengalami anyang-anyangan, apalagi disertai dengan gejala lain, jangan ragu untuk segera menemui dokter.

Dokter dapat melakukan diagnosis dan menentukan penanganan yang tepat untuk kondisi Anda.

Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com