Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2020, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Hasil tinjauan dan meta-analisis yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism pada 2015 menemukan bahwa beberapa obat dapat menyebabkan orang bertambah berat badan selama beberapa bulan.

Beberapa obat yang bisa menimbulkan efek demikian, yakni:

  • Antipsikotik atipikal, terutama olanzapine, quetiapine, dan risperidone
  • Antikonvulsan dan penstabil suasana hati, dan khususnya gabapentin
  • Obat hipoglikemik, seperti tolbutamide
  • Glukokortikoid digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis
  • Beberapa jenis antidepresan

Tapi, beberapa obat juga bisa menimbulkan efek menurunkan berat badan.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

Itu mengapa, siapa pun yang memulai pengobatan baru dan mengkhawatirkan berat badannya harus bertanya kepada dokter apakah obat tersebut mungkin berpengaruh pada berat badan atau tidak.

5. Genetika

Melansir Health Line, obesitas memiliki komponen genetik yang kuat.

Anak-anak dari orang tua yang gemuk lebih mungkin menjadi gemuk daripada anak-anak dari orang tua kurus.

Tapi, itu tidak berarti bahwa obesitas sudah ditentukan sebelumnya.

Apa yang Anda makan dapat berpengaruh besar pada gen mana yang diekspresikan dan mana yang tidak.

Dengan kata lain, komponen genetik memang berpengaruh pada risiko obesitas. Namun, pola makan yang sehat bisa membantu meminimalisir pengaruh faktor genetik.

6. Mengalami resistensi Leptin

Leptin adalah hormon lain yang berperan penting dalam obesitas.

Ini diproduksi oleh sel-sel lemak dan tingkat darahnya meningkat dengan massa lemak yang lebih tinggi.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Karena alasan ini, kadar leptin sangat tinggi pada orang yang mengalami obesitas.

Pada orang sehat, kadar leptin tinggi dikaitkan dengan penurunan nafsu makan.

Saat bekerja dengan benar, otak akan mengetahui seberapa tinggi simpanan lemak di tubuh.

Masalahnya adalah bahwa leptin tidak bekerja sebagaimana mestinya pada banyak orang yang mengalami obesitas, karena untuk beberapa alasan leptin tidak dapat menembus sawar darah-otak.

Kondisi ini disebut resistensi leptin dan diyakini sebagai faktor utama patogenesis obesitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau