Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2020, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Obesitas adalah suatu kondisi medis yang terjadi ketika seseorang memiliki kelebihan berat badan atau lemak tubuh yang dapat memengaruhi kesehatannya.

Seorang dokter biasanya akan mendiagnosis seseorang mengalami obesitas jika memiliki indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) yang tinggi.

IMT adalah indikator umum yang kerap digunakan dokter atau ahli gizi untuk menilai apakah seseorang memiliki berat badan yang sesuai untuk usia, jenis kelamin, dan tinggi badannya.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Pengukuran ini menggabungkan tinggi dan berat badan.

Menurut Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang, angka BMI 25-27 menunjukkan bahwa seseorang mengalami kelebihan berat badan (overweight). Sedangkan BMI lebih dari 27 menunjukkan bahwa seseorang mengalami obesitas.

Faktor lain, seperti rasio lingkar pinggang-lingkar pinggul (WHR), rasio lingkar pinggang-tinggi badan (WtHR), dan jumlah serta distribusi lemak pada tubuh juga berperan dalam menentukan seberapa sehat berat badan seseorang dan bentuk tubuh sedang.

Jika seseorang mengalami obesitas dan kelebihan berat badan, ini dapat meningkatkan risiko terkena sejumlah kondisi kesehatan, termasuk sindrom metabolik, artritis, dan beberapa jenis kanker.

Sindrom metabolik melibatkan sekumpulan masalah, seperti tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Menjaga berat badan yang sehat atau menurunkan berat badan melalui pola makan dan olahraga merupakan salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi obesitas.

Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin memerlukan pembedahan untuk mengatasi obesitas.

Baca juga: 3 Penyebab Obesitas pada Anak dan Cara Mengatasinya

Penyebab obesitas

Mengingat bahayanya, maka obesitas perlu diwaspadai.

Berikut ini adalah beragam penyebab obesitas yang layak diantisipasi:

1. Konsumsi terlalu banyak kalori

Melansir Medical News Today, ketika seseorang mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang digunakan sebagai energi, tubuh mereka akan menyimpan kalori ekstra sebagai lemak. Hal ini bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.

Selain itu, beberapa jenis makanan lebih cenderung menyebabkan penambahan berat badan, terutama makanan yang tinggi lemak dan gula.

Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi tapi Menyehatkan

Beberapa makanan yang cenderung meningkatkan risiko penambahan berat badan, yakni:

  • Makanan cepat saji
  • Makanan yang digoreng, seperti kentang goreng
  • Daging berlemak dan olahan
  • Banyak produk susu
  • Makanan dengan tambahan gula, seperti sereal sarapan siap saji dan kue
  • Makanan yang mengandung gula tersembunyi, seperti saus tomat dan banyak makanan kaleng dan kemasan lainnya
  • Jus manis, soda, dan minuman beralkohol
  • Makanan olahan, tinggi karbohidrat, seperti roti

Beberapa produk makanan olahan mengandung sirup jagung fruktosa tinggi sebagai pemanis, termasuk makanan gurih, seperti saus tomat.

Makan terlalu banyak makanan ini dan melakukan terlalu sedikit olahraga dapat menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.

Seseorang yang mengonsumsi makanan yang sebagian besar terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan air masih berisiko mengalami kenaikan berat badan jika mereka makan berlebihan atau memiliki faktor genetik.

Namun, orang-orang tersebut lebih cenderung menikmati makanan yang bervariasi sambil mempertahankan berat badan yang sehat.

Baca juga: 9 Buah yang Mengandung Serat Tinggi

Agar lebih sehat, pilihkan makanan segar dan biji-bijian mengandung serat. Makanan ini bisa membuat seseorang kenyang lebih lama dan mendorong pencernaan yang sehat.

2) Gaya hidup pasif

Banyak orang menjalani gaya hidup yang lebih banyak duduk daripada orangtua atau kakek-nenek mereka.

Contoh kebiasaan pasif meliputi:

  • Bekerja di kantor daripada melakukan pekerjaan di lapangan
  • Bermain game di komputer daripada melakukan aktivitas fisik di luar
  • Pergi ke suatu tempat dengan mobil daripada berjalan kaki atau bersepeda

Semakin sedikit seseorang bergerak, maka semakin sedikit kalori yang dibakar.

Selain itu, aktivitas fisik dapat memengaruhi cara kerja hormon seseorang, dan hormon memengaruhi cara tubuh memproses makanan.

Baca juga: 7 Biji-bijian Makanan Berserat Tinggi

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat membantu menjaga tingkat insulin tetap stabil dan tingkat insulin yang tidak stabil dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Aktivitas fisik tidak perlu dilakukan dengan melakukan olahraga berat di gym.

Aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, bersepeda, menaiki tangga, dan melakukan pekerjaan rumah tangga juga dapat berkontribusi menjaga kestabilan insulin.

3) Kurang tidur

Penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko bertambahnya berat badan dan mengembangkan obesitas.

Salah satu penelitian yang membuktikan hal tersebut adalah penelitian yang dilakukan di Inggris dengan melibatkan 28.000 anak dan 15.000 orang dewasa dari 1977 hingga 2012.

Pada 2012, para peneliti menyimpulkan bahwa kurang tidur secara signifikan dapat meningkatkan risiko obesitas baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

Pasalnya, kurang tidur dapat menyebabkan perubahan hormonal yang meningkatkan nafsu makan.

Ketika seseorang tidak cukup tidur, tubuhnya memproduksi ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan.

Pada saat yang sama, kurang tidur juga menurunkan produksi leptin, hormon yang menekan nafsu makan.

Baca juga: Ini Durasi Tidur Ideal Berdasarkan Usia

4) Efek samping konsumsi obat

Beberapa obat juga dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Hasil tinjauan dan meta-analisis yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism pada 2015 menemukan bahwa beberapa obat dapat menyebabkan orang bertambah berat badan selama beberapa bulan.

Beberapa obat yang bisa menimbulkan efek demikian, yakni:

  • Antipsikotik atipikal, terutama olanzapine, quetiapine, dan risperidone
  • Antikonvulsan dan penstabil suasana hati, dan khususnya gabapentin
  • Obat hipoglikemik, seperti tolbutamide
  • Glukokortikoid digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis
  • Beberapa jenis antidepresan

Tapi, beberapa obat juga bisa menimbulkan efek menurunkan berat badan.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

Itu mengapa, siapa pun yang memulai pengobatan baru dan mengkhawatirkan berat badannya harus bertanya kepada dokter apakah obat tersebut mungkin berpengaruh pada berat badan atau tidak.

5. Genetika

Melansir Health Line, obesitas memiliki komponen genetik yang kuat.

Anak-anak dari orang tua yang gemuk lebih mungkin menjadi gemuk daripada anak-anak dari orang tua kurus.

Tapi, itu tidak berarti bahwa obesitas sudah ditentukan sebelumnya.

Apa yang Anda makan dapat berpengaruh besar pada gen mana yang diekspresikan dan mana yang tidak.

Dengan kata lain, komponen genetik memang berpengaruh pada risiko obesitas. Namun, pola makan yang sehat bisa membantu meminimalisir pengaruh faktor genetik.

6. Mengalami resistensi Leptin

Leptin adalah hormon lain yang berperan penting dalam obesitas.

Ini diproduksi oleh sel-sel lemak dan tingkat darahnya meningkat dengan massa lemak yang lebih tinggi.

Baca juga: 11 Makanan yang Mengandung Lemak Tinggi tapi Justru Menyehatkan

Karena alasan ini, kadar leptin sangat tinggi pada orang yang mengalami obesitas.

Pada orang sehat, kadar leptin tinggi dikaitkan dengan penurunan nafsu makan.

Saat bekerja dengan benar, otak akan mengetahui seberapa tinggi simpanan lemak di tubuh.

Masalahnya adalah bahwa leptin tidak bekerja sebagaimana mestinya pada banyak orang yang mengalami obesitas, karena untuk beberapa alasan leptin tidak dapat menembus sawar darah-otak.

Kondisi ini disebut resistensi leptin dan diyakini sebagai faktor utama patogenesis obesitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
 
Pilihan Untukmu
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Food

9 Buah Pelancar BAB yang Bantu Bersihkan Usus Kotor

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Nunggu Beduk Magrib Lebih Berwarna, DANA Hadirkan NGABUBURICH dengan Hadiah hingga Rp 850 Juta

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Health

Tips Menjaga Kesehatan Setelah Puasa Ramadhan

api-1 . NEXT-READ-V2
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

[KLARIFIKASI] Tidak Benar AC Masjid Meledak dan Tewaskan 20 Orang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Travel

40 Balasan Ucapan Selamat Idul Fitri Biar Tak Hanya Jawab “Sama-sama”

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Cek fakta

INFOGRAFIK: Hoaks Subsidi Elpiji 3 Kg Akan Diganti Bantuan Uang, Simak Faktanya

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Brandzview

Agar Khusyuk Ibadah dan Anti-Boros, Siapkan Jadwal Imsakiyah dan Bijak Rencanakan Keuangan

api-1 .
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Lifestyle

Bicara Pakai Bahasa Bayi Bisa Ganggu Perkembangan Anak, Simak Penjelasan Dokter

api-1 . CONTEXT-PERSON
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 4 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 5 Desember 2024

api-1 . CONTEXT-EVENT
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

50 Ucapan Selamat Idul Fitri 2025 "Taqaballahu Minna Wa Minkum" dan Balasannya

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Jurnalis Juwita Diduga Dibunuh Kekasihnya, Oknum TNI AL, Jelang Pernikahan

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

News

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 2025 Jatuh pada Senin 31 Maret

api-1 . POPULAR-INDEX
Konten disembunyikan.
Muat ulang halaman untuk perbarui rekomendasi.

Prov

Link Live Streaming Indonesia vs Bahrain di RCTI Malam Ini, Kickoff Pukul 20.45 WIB

api-1 . POPULAR-INDEX

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pujian untuk Putra Prabowo, Gibran: Mas Didit Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau