Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/01/2021, 12:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Tetanus adalah infeksi serius yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan otot di sekujur tubuh menegang.

Kondisi ini disebabkan oleh racun yang dibuat oleh spora bakteri Clostridium tetani yang dapat ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan.

Ketika spora memasuki luka daging yang dalam, mereka tumbuh menjadi bakteri yang dapat menghasilkan racun yang kuat, tetanospasmin.

Baca juga: 7 Penyakit dengan Gejala Demam Disertai Bintik Merah Selain Campak

Racun tersebut dapat merusak saraf yang mengontrol otot (neuron motorik), sehingga bisa menyebabkan otot kaku dan kejang.

Oleh sebab itu, tetanus juga biasa disebut sebagai lockjaw karena infeksi sering kali menyebabkan kontraksi otot di rahang (jaw) dan leher. Tapi, pada akhirnya kontraksi otot bisa menyebar ke bagian tubuh lain.

Infeksi tetanus termasuk kondisi yang tak layak dianggap remeh karena bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Melansir Health Line, kejang otot yang parah akibat tetanus dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan serius.

Ini termasuk:

  • Masalah pernapasan karena kejang pita suara (spasme laring) dan kejang otot yang mengontrol pernapasan
  • Pneumonia (infeksi paru-paru)
  • Kerusakan otak karena kekurangan oksigen
  • Irama jantung abnormal
  • Patah tulang dan patah tulang belakang karena kejang otot dan kejang tubuh
  • Termasuk infeksi sekunder karena tinggal di rumah sakit dalam waktu lama

Baca juga: 8 Gejala Awal Penyakit Pneumonia pada Anak

Hampir semua kasus tetanus terjadi pada orang yang belum pernah divaksinasi atau pada orang dewasa yang tidak mengikuti suntikan penguat tetanus 10 tahun sekali unuk memastikan kekebalan.

Jika Anda termasuk di antara orang tersebut, penting untuk mengenal beragam gejala tetanus sebagai langkah deteksi dini.

Ciri-ciri tetanus

Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala tetanus dapat muncul kapan saja dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah bakteri tetanus masuk ke tubuh melalui luka.

Masa inkubasi rata-rata adalah tujuh hingga 10 hari.

Ciri-ciri tetanus yang umum terjadi, meliputi:

  1. Kejang dan kekakuan pada otot rahang (trismus)
  2. Kekakuan otot leher
  3. Kesulitan menelan
  4. Kekakuan otot perut
  5. Kejang tubuh yang menyakitkan yang berlangsung selama beberapa menit biasanya dipicu oleh kejadian kecil, seperti paparan angin, suara keras, sentuhan fisik atau cahaya

Baca juga: 14 Penyebab Badan Pegal-pegal Saat Bangun Tidur

Tanda dan gejala tetatus lain yang mungkin terjadi, termasuk:

  • Demam
  • Berkeringat
  • Tekanan darah tinggi
  • Denyut jantung cepat

Seseorang yang mencurigai mengelami gejala tetanus, penting untuk segera menemui dokter.

Selain itu, baik bagi siapa saja untuk dapat menghubungi dokter apabila belum pernah mendapatkan suntikan penguat tetanus dalam 10 tahun terakhir dan memiliki luka yang dalam atau kotor.

Diagnosis tetanus

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa gejala tetanus, seperti otot kaku dan kejang yang menyakitkan.

Tidak seperti banyak penyakit lainnya, tetanus pada umumnya tidak didiagnosis melalui tes laboratorium.

Baca juga: 14 Penyebab Nyeri Bahu dan Cara Mengobatinya

Namun, dokter mungkin masih melakukan tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan penyakit dengan gejala serupa. Ini termasuk meningitis, infeksi bakteri yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, rabies, maupun infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan otak.

Dokter juga akan mendasarkan diagnosis tetanus pada riwayat imunisasi pasien.

Seseorang berisiko lebih tinggi terkena tetanus jika belum diimunisasi atau jika terlambat mendapatkan suntikan penguat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com