KOMPAS.com - Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan dapat terbentuk di kantong empedu.
Kantung empedu adalah organ kecil berbentuk buah pir di sisi kanan perut, tepat di bawah hati.
Kantung empedu menampung cairan pencernaan yang disebut empedu yang dilepaskan ke usus kecil.
Batu empedu memiliki ukuran yang beragam, mulai dari butiran pasir hingga sebesar bola golf.
Terbentuknya batu empedu bisa mengakibatkan penyumbatan dan memicu gejala berikut:
Baca juga: Tanda Awal Serangan Jantung yang Kerap Tak Disadari
Dalam jangka panjang, batu empedu bisa memicu berbagai kolesistitis akut.
Ketika batu empedu menyumbat saluran tempat empedu bergerak dari kantong empedu, hal itu dapat menyebabkan peradangan dan infeksi di kantong empedu.
Kondisi ini dikenal sebagai kolesistitis akut yang termasuk dalam keadaan darurat medis.
Baca juga: Wajah Bengkak hingga Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Tersembunyi Kanker Paru-paru
Gejala yang terkait dengan kolesistitis akut meliputi:
Segera temui dokter jika gejala ini berlangsung lebih dari 1 hingga 2 jam atau memicu demam.
Selain itu, terbentuknya batu empedu juga bisa menyebabkan penyakit kuning, kolesistitis atau infeksi kandung empedu, kolangitis atau infeksi saluran empedu, sepsis, infeksi darah
radang pankreas, dan kanker kandung empedu.
Baca juga: 7 Tanda Kerusakan Hati di Malam Hari yang Jarang Disadari, Apa Saja?
Menurut Harvard Health Publications, 80 persen batu empedu terbuat dari kolesterol dan 20 persen lainnya terbuat dari garam kalsium dan bilirubin.
Sayangnya, belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab terbentuknya batu empedu.
Namun, para ahli menduga batu empedu terbentuk karena hal berikut:
Baca juga: Kenali 7 Tanda Gula Darah Tinggi di Malam Hari yang Sering Tak Disadari, Apa Saja?
1. Terlalu banyak kolesterol di empedu