Suplemen vitamin A dapat membantu infeksi saluran pernapasan, tetapi hasil penelitian beragam.
Sebuah penelitian pada anak-anak di Ekuador menunjukkan bahwa anak-anak dengan berat badan kurang yang mengonsumsi 10.000 IU vitamin A per minggu memiliki lebih sedikit infeksi saluran pernapasan daripada mereka yang menerima obat placebo.
Di sisi lain, tinjauan studi pada anak-anak menemukan bahwa suplemen vitamin A dapat meningkatkan risiko infeksi tenggorokan dan dada sebesar 8 persen.
Para peneliti menyarankan bahwa suplemen sebaiknya hanya diberikan kepada mereka yang benar-benar mengalami defisiensi vitamin A.
Lebih lanjut, menurut sebuah penelitian pada orang tua, kadar provitamin A karotenoid beta-karoten dalam darah yang tinggi dapat melindungi dari infeksi saluran pernapasan.
Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Antioksidan Tinggi
7. Penyembuhan luka yang buruk
Luka yang tidak sembuh dengan baik setelah cedera atau pembedahan mungkin terkait dengan rendahnya kadar vitamin A.
Ini karena vitamin A dapat mendorong pembentukan kolagen, komponen penting dari kulit yang sehat.
Penelitian menunjukkan bahwa vitamin A oral dan topikal dapat memperkuat kulit.
Sebuah studi pada tikus menemukan bahwa vitamin A oral bisa meningkatkan produksi kolagen.
Vitamin memiliki efek ini meskipun tikus mengonsumsi steroid, yang dapat menghambat penyembuhan luka.
Penelitian tambahan pada tikus menemukan bahwa merawat kulit dengan vitamin A topikal tampaknya mencegah luka yang terkait dengan diabetes.
Penelitian pada manusia menunjukkan hasil yang serupa.
Pria lansia yang merawat luka dengan vitamin A topikal mengalami penurunan ukuran luka sebesar 50 persen, dibandingkan dengan pria yang tidak menggunakan krim.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Nefropati Diabetik, Komplikasi Diabetes yang Perlu Diwaspadai
8. Jerawat
Merangkum NDTV, karena vitamin A meningkatkan perkembangan kulit dan melawan peradangan, ini dapat membantu mencegah atau mengobati jerawat.
Berbagai penelitian telah mengaitkan kadar vitamin A yang rendah dengan munculnya jerawat.
Dalam sebuah penelitian pada 200 orang dewasa, kadar vitamin A pada responden yang berjerawat lebih dari 80 mcg lebih rendah daripada responden yang tidak memiliki kondisi tersebut.
Vitamin A topikal dan oral dapat mengobati jerawat.
Penelitian menunjukkan bahwa krim yang mengandung vitamin A dapat mengurangi jumlah lesi jerawat hingga 50 persen.
Bentuk vitamin A oral yang paling terkenal yang digunakan untuk mengobati jerawat adalah isotretinoin atau Accutane.
Obat ini dilaporkan bisa sangat efektif dalam mengobati jerawat, tetapi mungkin memiliki sejumlah efek samping, termasuk perubahan suasana hati dan cacat lahir.
Baca juga: 17 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.