KOMPAS.com - Dalam beberapa kasus, seseorang mungkin mengalami nyeri dada dan sakit punggung pada saat yang bersamaan.
Terdapat sejumlah penyebab nyeri jenis ini dan beberapa di antaranya cukup umum terjadi.
Namun tetap saja, terkadang nyeri dada dan sakit punggung bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius seperti serangan jantung.
Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung
Jika Anda mencurigai mengalami serangan jantung atau merasakan nyeri dada baru atau yang tidak dapat dijelaskan sebabnya, Anda dianjurkan bisa segerea mencari perawatan darurat.
Penyebab potensial nyeri dada dan sakit punggung gabungan pada dasarnya bervariasi dan dapat disebabkan oleh jantung, paru-paru, atau area tubuh lainnya.
Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab nyeri dada dan sakit punggung terjadi secara bersamaan:
1. Serangan jantung
Melansir Health Line, serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke jaringan jantung tersumbat. Kondisi ini bisa disebabkan oleh pembekuan darah atau penumpukan plak di dinding arteri.
Karena jaringan tidak menerima darah, Anda mungkin merasakan nyeri di dada.
Terkadang, rasa sakit ini bisa menyebar ke bagian lain dari tubuh Anda, seperti punggung, bahu, dan leher.
Serangan jantung adalah keadaan darurat medis.
Jadi, cari bantuan segera jika Anda curiga mengalaminya.
Baca juga: 13 Penyebab Keringat Dingin, Termasuk Gejala Serangan Jantung?
2. Angina
Angina adalah nyeri yang terjadi ketika jaringan jantung tidak mendapatkan cukup darah. Hal ini sering kali disebabkan oleh berkurangnya aliran darah akibat penumpukan plak di dinding arteri koroner.
Angina sering terjadi saat Anda memaksakan diri, melakukan beberapa tindakan berat. Namun, angina juga bisa terjadi saat Anda sedang istirahat.
Seperti halnya nyeri serangan jantung, nyeri akibat angina bisa menyebar ke punggung, leher, dan rahang.
Dengan demikian, angina bisa menjadi penyebab sakit dada dan sakit punggung terjadi bersamaan
Angina bisa menjadi tanda peringatan bahwa Anda berisiko tinggi terkena serangan jantung.
Baca juga: Angina: Gejala, Jenis, Penyebab, dan Cara Mengobati
3. Perikarditis
Perikardium adalah kantung berisi cairan yang mengelilingi atau melapisi jantung, membantu melindungi organ vital tersebut.
Ketika perikardium meradang, itu disebut perikarditis.
Jadi, pericarditis adalah iritasi atau peradangan yang terjadi pada perikardium.
Perikarditis dapat disebabkan oleh beberapa hal, termasuk infeksi dan kondisi autoimun.
Perikarditis bisa juga terjadi setelah serangan jantung atau setelah operasi jantung.
Rasa sakit akibat perikarditis disebabkan oleh jaringan jantung yang bergesekan dengan perikardium yang meradang. Itu bisa menyebar ke punggung, bahu kiri, atau leher.
4. Aneurisma aorta
Aorta adalah arteri terbesar di tubuh. Aorta berasal dari jantung dan memasok darah ke seluruh tubuh melalui cabang arteri.
Aneurisma aorta terjadi ketika dinding aorta melemah karena cedera atau kerusakan. Tonjolan dapat terjadi di area yang melemah ini.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Jantung Bawaan, Ibu Hamil Perlu Tahu
Jika aneurisma aorta pecah, dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.
Nyeri akibat aneurisma aorta dapat bergantung pada lokasinya. Nyeri antara lain dapat terjadi di dada, punggung, atau bahu serta di lokasi lain seperti perut.
5. Emboli paru
Emboli paru terjadi ketika arteri di salah satu paru tersumbat. Ini biasanya terjadi ketika gumpalan darah yang terletak di tempat lain di tubuh terlepas, mengalir melalui aliran darah, dan bersarang di arteri paru-paru.
Nyeri dada adalah gejala umum emboli paru, meskipun nyeri dapat menyebar ke bahu, leher, dan punggung.
6. Radang selaput dada (pleuritis)
Pleura adalah membran dua lapis. Satu lapisan membungkus paru-paru, sementara lapisan lainnya melapisi rongga dada atau dinding dada.
Ketika pleura meradang, itu disebut pleuritis.
Baca juga: 9 Tanda Penyakit Jantung Selain Nyeri Dada Sebelah Kiri
Pleuritis memiliki berbagai macam penyebab, antara lain:
Rasa sakit dari pleuritis terjadi ketika dua selaput yang meradang bergesekan satu sama lain. Rasa sakitnya terjadi di dada tetapi juga bisa menyebar ke punggung dan bahu.
7. Heartburn
Heartburn adalah sensasi terbakar yang terjadi di dada, tepat di belakang tulang dada.
Heartburn disebabkan ketika asam lambung kembali ke kerongkongan.
Biasanya, sfingter esofagus bagian bawah (cincin otot di ujung bawah kerongkongan) dapat mencegah hal ini terjadi. Tetapi, sfinter esofagus terkadang melemah atau tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan refluks asam lambung dan keluhan heartburn.
Heartburn yang sering terjadi dan memengaruhi aktivitas sehari-hari, dapat disebut sebagai gastroesophageal reflux disease (GERD).
Rasa sakit akibat heartburn sering kali berada di dada, tetapi terkadang penderita mungkin merasakannya juga di area punggung.
Baca juga: 5 Penyebab Heartburn dan Mual Sering Terjadi yang Perlu Diwaspadai
8. Tukak lambung
Tukak lambung terjadi ketika ada kerusakan pada lapisan saluran pencernaan. Tukak ini bisa terjadi di lambung, usus kecil, dan kerongkongan.
Sebagian besar kasus tukak lambung disebabkan oleh infeksi bakteri yang disebut Helicobacter pylori.
Tukak lambung atau peptic ulcer juga dapat terjadi pada orang yang mengonsumsi aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) lainnya.
Orang dengan tukak lambung mungkin merasakan heartburn di area dada dan sakit perut. Dalam beberapa kasus, rasa sakit akibat tukak lambung dilaporkan bisa menyebar ke punggung.
9. Batu empedu
Kantung empedu adalah organ kecil yang menyimpan cairan pencernaan yang disebut empedu. Terkadang, cairan pencernaan ini mengeras menjadi batu, yang bisa menyebabkan nyeri.
Baca juga: 3 Hal Penyebab Terbentuknya Batu Empedu
Rasa sakit dari batu empedu mungkin terletak di sisi kanan perut, tetapi juga dapat menyebar ke bagian punggung dan bahu.
10. Pankreatitis
Pankreas adalah organ yang menghasilkan enzim yang digunakan dalam pencernaan, serta hormon yang mengatur kadar gula darah tubuh.
Ketika pankreas menjadi meradang, kondisinya disebut pankreatitis.
Pankreatitis terjadi ketika enzim pencernaan aktif di pankreas, menyebabkan iritasi dan peradangan. Kondisi dapat terjadi karena berbagai alasan termasuk infeksi, cedera, dan kanker.
Nyeri akibat pankreatitis terjadi di perut tetapi juga bisa menjalar ke dada dan punggung.
11. Cedera atau penggunaan otot berlebihan
Terkadang nyeri dada dan punggung mungkin disebabkan oleh cedera atau penggunaan otot yang berlebihan.
Cedera bisa terjadi karena hal-hal seperti kecelakaan atau jatuh.
Penggunaan berlebihan juga dapat menyebabkan nyeri otot.
Gerakan berulang yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari, bekerja, atau olahraga juga dapat berkontribusi pada hal ini.
Baca juga: 11 Makanan Penyebab Heartburn yang Perlu Diwaspadai
Contoh aktivitas berulang yang dapat menyebabkan nyeri otot di dada dan punggung adalah mendayung.
Pada umumnya, nyeri akibat cedera otot atau penggunaan berlebihan dapat menjadi lebih buruk saat menggerakkan area yang terkena.
12. Herniasi diskus
Cakram tulang belakang atau diskus tulang belakang berfungsi sebagai bantalan di antara setiap tulang belakang.
Setiap cakram memiliki kulit luar yang keras dan interior seperti gel.
Saat kulit terluar melemah, bagian dalamnya bisa mulai menonjol keluar. Ini disebut herniasi diskus.
Herniasi diskus terkadang dapat menekan atau menjepit saraf di sekitarnya, menyebabkan timbulnya nyeri.
Baca juga: 3 Gejala Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai
Saraf kejepit di leher atau punggung atas bisa menyebabkan nyeri di punggung yang menjalar ke dada dan bisa meniru nyeri penyakit jantung.
13. Herpes zoster
Herpes zoster atau cacar ular (cacar api) disebabkan oleh reaktivasi virus penyebab cacar air (varicella-zoster). Kondisi ini menyebabkan ruam yang terdiri dari lepuh berisi cairan muncul dan sering kali hanya menyerang satu sisi tubuh.
Herpes zoster kadang-kadang bisa juga menjangkau area tubuh dari punggung ke dada.
Nyeri akibat herpes zoster dapat bervariasi berdasarkan kasus, mulai dari yang ringan hingga yang parah.
14. Kanker
Beberapa jenis kanker dapat menyebabkan nyeri dada dan punggung terjadi bersamaan.
Dua contohnya adalah kanker paru-paru dan kanker payudara.
Meskipun nyeri di area dada adalah gejala umum dari kanker ini, nyeri punggung juga dapat terjadi.
Baca juga: 15 Gejala Kanker yang Perlu Diwaspadai
Sekitar 25 persen penderita kanker paru-paru melaporkan sakit punggung di beberapa titik. Ini bisa disebabkan oleh tumor yang mendorong tulang belakang atau saraf di sekitarnya.
Sementara, ketika kanker payudara telah menyebar ke bagian lain dari tubuh (bermetastasis), dapat menyebabkan sakit punggung.
15. Serangan panik
Serangan panik adalah episode tiba-tiba dari ketakutan dan kecemasan yang luar biasa atau melemahkan.
Melansir Medical News Today, kondisi ini dapat menyebabkan gejala fisik seperti:
Gejala serangan panik datang tiba-tiba dan biasanya mencapai puncaknya dalam 10 menit. Mereka jarang bertahan lebih dari satu jam.
Baca juga: 19 Cara Mengatasi Sakit Kepala Secara Alami
Jenis perawatan yang perlu diterima seseorang akan bergantung pada penyebab yang mendasari nyeri dada dan sakit punggung mereka.
Menghindari makanan yang dapat memicu GERD atau serangan kantung empedu, seperti makanan berlemak, berminyak, dan pedas, dapat membantu meringankan penyebab nyeri dada dan sakit punggung pada pencernaan.
Infeksi dada mungkin memerlukan pengobatan dengan antibiotik atau obat antivirus.
Infeksi paru-paru yang parah atau masalah paru-paru lainnya kemungkinan akan memerlukan perawatan khusus, yang mungkin termasuk operasi.
Perawatan untuk angina dan kondisi jantung lainnya biasanya terdiri dari perubahan gaya hidup berikut ini
Tergantung pada jenis kondisi jantung dan penyebabnya, perawatan bedah mungkin juga diperlukan.
Orang yang mengalami serangan panik biasa mungkin menerima pengobatan atau terapi perilaku kognitif untuk membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan episode.
Jika kanker adalah penyebab nyeri dada dan punggung seseorang, dokter akan mengoordinasikan rencana perawatan khusus.
Baca juga: 12 Cara Mencegah Kanker Secara Alami
Seseorang harus menemui dokter jika nyeri dada dan sakit punggungnya parah atau terus-menerus, atau jika memburuk seiring waktu.
Penting juga untuk memeriksakan diri ke dokter jika nyeri disertai gejala lain.
Siapa pun yang mengalami gejala serangan jantung atau peristiwa jantung besar lainnya memerlukan perawatan medis darurat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.