KOMPAS.com – Sebenarnya tidak ada kondisi yang secara langsung memicu nyeri dada saat seseorang membungkuk.
Namun, heartburn dan penyakit emboli paru adalah dua kondisi yang dapat memperburuk nyeri dada saat membungkuk ke depan.
Pada kondisi ini, nyeri akan bertambah saat melakukan aktivitas atau gerakan tertentu.
Baca juga: 10 Penyebab Sakit Punggung Atas dan Cara Mengatasinya
Untungnya, pilihan pengobatan tersedia.
Perawatan heartburn termasuk perubahan gaya hidup serta konsumsi obat yang dapat menetralkan atau menghilangkan asam lambung.
Sedangkan, perawatan emboli paru melibatkan obat-obatan yang membuat pengencer darah.
Merangkum Medical News Today, berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai heartburn dan emboli paru yang dapat menjadi penyebab nyeri dada semakin parah saat membungkuk:
1. Heartburn
Heartburn adalah sensasi terbakar yang bisa dirasakan di belakang tulang dada, di tenggorokan, atau di leher. Kondisi ini sering kali menjadi lebih buruk saat membungkuk, setelah makan, berbaring, atau di malam hari.
Heartburn terjadi dengan refluks asam atau dikenal juga sebagai gastrointestinal reflux disease (GERD), yakni kondisi di mana asam lambung mengalir ke arah yang salah. Alih-alih turun dari lambung ke usus, asam lambung malah kembali ke saluran makanan atau kerongkongan (esofagus).
Baca juga: 8 Minuman yang Baik untuk Penderita Asam Lambung
Esofagus adalah saluran yang mengalirkan makanan dari mulut ke perut.
Beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab heartburn meliputi:
Pengobatan heartburn:
Pilihan pengobatan untuk heartburn melibatkan perubahan gaya hidup dan pengobatan.
Penting untuk menangani kondisi ini karena episode berulang dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada kerongkongan seiring waktu.
Baca juga: 15 Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Secara Alami
Beberapa rekomendasi gaya hidup untuk mengurangi atau mencegah heartburn meliputi:
Sementara itu, untuk bantuan cepat dan jangka pendek dari gejala heartburn, seseorang dapat menggunakan antasida yang dijual bebas, yaitu obat-obatan yang menetralkan asam lambung.
Namun, obat-obatan ini dapat menyebabkan diare atau sembelit.
Jadi Anda mungkin ingin memilih obat yang mengandung magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida. Begitu saran dari American Academy of Family Physicians.
Baca juga: 6 Komplikasi Asam Lambung yang Perlu Diwaspadai
Karena salah satu bahan ini menyebabkan diare dan yang lainnya menyebabkan sembelit, sehingga efeknya saling meniadakan.
Contoh antasida meliputi:
Dokter terkadang merekomendasikan histamin atau H2 blocker, obat yang mengurangi jumlah asam yang diproduksi lambung.
Beberapa H2 blocker memerlukan resep, tetapi yang lain tersedia tanpa resep.
Contoh H2 blocker meliputi:
Proton pump inhibitors (PPI) juga dapat menjadi pengobatan yang efektif.
Baca juga: 5 Penyebab Heartburn dan Mual Sering Terjadi yang Perlu Diwaspadai
Ada berbagai obat PPI yang tersedia, namun International Foundation for Gastrointestinal Disorders mengklaim bahwa berbagai jenis obat tersebut serupa dalam hal efektivitas.
Beberapa pilihan obat PPI meliputi:
2. Emboli paru
Emboli paru adalah penyumbatan aliran darah secara tiba-tiba di arteri di paru-paru.
Penyebab emboli paru paling umum melibatkan bekuan darah di pembuluh darah di kaki atau dikenal sebagai trombosis vena dalam atau deep venous thrombosis (DVT) yang terlepas, berjalan ke paru-paru, dan bersarang di salah satu pembuluh darahnya.
Gejala emboli paru yang umum termasuk:
Baca juga: 3 Penyebab Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai
Emboli paru merupakan peristiwa yang mengancam jiwa yang dapat mengakibatkan:
Pengobatan emboli paru:
Perawatan untuk emboli paru melibatkan mencegah pembekuan darah menjadi lebih besar dan mencegah pembentukan baru.
Perawatan yang paling umum melibatkan obat pengencer darah yang biasanya diresepkan oleh dokter setidaknya selama 3 bulan.
Jika gumpalan tersebut “tidak terprovikasi” atau “berulang,” maka seseorang mungkin memerlukan pengencer darah yang lebih lama.
Karena pengencer darah meningkatkan risiko perdarahan, orang yang memakainya mungkin perlu melakukan tindakan pencegahan tertentu.
Baca juga: 11 Gejala Emboli Paru yang Perlu Diwaspadai
Misalnya, mereka mungkin perlu minum obat untuk melindungi perutnya dan meminimalkan risiko pendarahan gastrointestinal.
Penderita mungkin juga perlu berhati-hati tentang aktivitas tertentu, seperti bersepeda gunung yang dapat meningkatkan risiko trauma dan pendarahan.
Jika seseorang memiliki bekuan darah yang mengancam nyawa, dokter dapat memberikan pelarut bekuan darah yang dikenal sebagai trombolitik.
Dokter juga dapat memasukkan tabung tipis dan fleksibel melalui pembuluh darah untuk mengeluarkannya.
Berdasarkan Mayo Clinic, seseorang dengan nyeri dada sebaiknya segera mencari pertolongan medis karena dapat mengindikasikan kondisi yang mengancam jiwa, seperti emboli paru atau masalah jantung yang serius.
Perawatan yang tepat dapat mencegah komplikasi dan hasil yang fatal.
Bahkan jika nyeri dada disebabkan heartburn, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter, karena episode yang sering dapat merusak esofagus.
Baca juga: 15 Penyebab Nyeri Dada dan Sakit Punggung Terjadi Bersamaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.