Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Makanan Antiinflamasi untuk Bantu Melawan Peradangan

Kompas.com - 08/03/2021, 16:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Buah ini juga mengandung karotenoid dan tokoferol, yang terkait dengan pengurangan risiko kanker.

Selain itu, sebuah senyawa dalam alpukat dilaporkan dapat mengurangi peradangan pada sel kulit muda.

Dalam sebuah penelitian, ketika orang mengonsumsi seiris alpukat dengan hamburger, mereka memiliki tingkat penanda inflamasi NF-kB dan IL-6 yang lebih rendah, dibandingkan dengan responden yang makan hamburger saja.

Baca juga: 10 Manfaat Alpukat untuk Kesehatan

5. Teh hijau

Anda mungkin pernah mendengar bahwa teh hijau adalah salah satu minuman yang begitu menyehatkan.

Hal itu bisa jadi benar karena teh hijau dilaporkan dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, penyakit Alzheimer, obesitas, dan kondisi lainnya.

Teh hijau memiliki banyak manfaat karena sifat antioksidan dan antiinflamasinya, terutama dari zat yang disebut epigallocatechin-3-gallate (EGCG).

EGCG dapat menghambat peradangan dengan mengurangi produksi sitokin pro-inflamasi dan kerusakan asam lemak di sel.

6. Paprika dan cabai

Paprika dan cabai sarat dengan vitamin C dan antioksidan yang memiliki efek antiinflamasi yang kuat.

Paprika menyediakan quercetin antioksidan yang dapat mengurangi salah satu penanda kerusakan oksidatif pada orang dengan sarkoidosis, penyakit inflamasi.

Sementara, cabai mengandung asam sinapic dan asam ferulic, yang dapat mengurangi peradangan dan menyebabkan penuaan yang lebih sehat.

Baca juga: 10 Manfaat Cabai untuk Kesehatan

7. Jamur

Ada banyak jenis jamur tumbuh di dunia ini. Tapi, hanya sedikit yang dapat dimakan dan ditanam secara komersial.

Ini termasuk jamur truffle, jamur portobello, dan shiitake.

Berbagai jenis jamur tersebut diketahui sangat rendah kalori dan kaya akan selenium, tembaga, dan semua vitamin B.

Selain itu, jamur ini juga mengandung fenol dan antioksidan lain yang memberikan perlindungan antiinflamasi.

Sementara, jenis jamur khusus yang disebut jamur surai singa berpotensi dapat mengurangi peradangan tingkat rendah terkait obesitas.

Namun, sebuah penelitian menemukan bahwa memasak jamur bisa menurunkan senyawa antiinflamasinya secara signifikan.

Jadi, mungkin yang terbaik adalah memakannya mentah atau dimasak sebentar.

Baca juga: 12 Makanan yang Mengandung Vitamin K Tinggi

8. Anggur

Anggur adalah buah yang mengandung antosianin yang dapat mengurangi peradangan.

Selain itu, anggur dapat menurunkan risiko beberapa penyakit, termasuk penyakit jantung, diabetes, obesitas, Alzheimer, dan gangguan mata.

Anggur juga merupakan salah satu sumber resveratrol terbaik, senyawa lain yang memiliki banyak manfaat kesehatan.

Dalam sebuah penelitian, orang dengan penyakit jantung yang mengonsumsi ekstrak anggur setiap hari mengalami penurunan penanda gen inflamasi, termasuk NF-kB.

Terlebih lagi, tingkat adiponektin mereka bisa meningkat. Tingkat rendah hormon ini dikaitkan dengan penambahan berat badan dan peningkatan risiko kanker.

9. Kunyit

Kunyit telah menerima banyak perhatian karena kandungan kurkuminnya, nutrisi antiinflamasi yang kuat.

Melansir Medical News Today, karena kandungan nutrisinya, kunyit telah dilaporkan dapat mengurangi peradangan yang berhubungan dengan arthritis, diabetes, dan penyakit lainnya.

Baca juga: 15 Manfaat Kunyit, Obat Demam hingga Anti Racun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com