Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Cara Mencegah Obesitas untuk Anak-anak dan Orang Dewasa

Kompas.com - 17/03/2021, 10:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kegemukan atau obesitas adalah salah satu gangguan kesehatan yang terkait erat dengan gaya hidup masyarakat modern.

Obesitas merupakan masalah kesehatan umum yang ditandai dengan tingginya persentase lemak tubuh.

Body mass index (BMI) atau indeks massa tubuh (IMT) 30 atau lebih tinggi merupakan indikator obesitas.

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Obesitas termasuk kondisi yang tak layak dibiarkan begitu saja.

Merangkum Medical News Today, obesitas dapat menyebabkan lebih dari sekadar penambahan berat badan.

Obesitas telah dikaitkan dengan sejumlah komplikasi kesehatan yang beberapa di antaranya dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Ini termasuk:

  • Diabetes tipe 2
  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Kanker tertentu (payudara, usus besar, dan endometrium)
  • Stroke
  • Penyakit kandung empedu
  • Penyakit hati berlemak
  • Kolesterol tinggi
  • Sleep apnea dan masalah pernapasan lainnya
  • Radang sendi
  • Infertilitas

Oleh sebab itu, obesitas sebaiknya dapat diantisipasi.

Tersedia banyak cara mencegah obesitas baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Baca juga: 6 Bahaya Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Cara mencegah obesitas pada anak-anak

Pencegahan obesitas baik dimulai sejak usia muda.

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah obesitas pada anak-anak yang baik dilakukan:

1. Menyusui bayi jika memungkinkan

Sebuah analisis dari 25 penelitian yang dipublikasikan BMC Public Health pada 2014, menemukan bahwa menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko obesitas pada masa kanak-kanak.

Namun, penelitian beragam mengenai peran menyusui dalam pencegahan obesitas, dan diperlukan lebih banyak penelitian.

Baca juga: Kenali 9 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

2. Beri makan anak yang sedang tumbuh dengan ukuran porsi yang sesuai

American Academy of Pediatrics (AAP) menjelaskan bahwa balita tidak membutuhkan makanan dalam jumlah besar.

Dari usia 1 hingga 3 tahun, setiap inci tinggi badan anak harus setara dengan kira-kira 40 kalori dari asupan makanan.

Kemudian, dorong anak yang lebih besar untuk mempelajari seperti apa ukuran porsi makanan itu.

3. Bangun hubungan awal dengan makanan sehat

Dorong anak untuk mencoba berbagai macam buah, sayuran, dan protein sejak usia dini.

Seiring bertambahnya usia, mereka mungkin lebih cenderung memasukkan makanan sehat ini ke dalam makanan mereka sendiri.

4. Makan makanan sehat bersama keluarga

Mengubah kebiasaan makan sebagai satu keluarga memungkinkan anak mengalami pola makan sehat sejak dini.

Ini akan memudahkan mereka untuk terus mengikuti kebiasaan makan yang baik saat mereka tumbuh dewasa.

Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi

5. Dorong makan perlahan dan hanya saat lapar

Makan berlebihan bisa terjadi jika anak-anak makan saat mereka tidak merasa lapar.

Bahan bakar berlebih ini pada akhirnya akan disimpan sebagai lemak tubuh dan dapat menyebabkan obesitas.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau