Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psoriasis: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya

Kompas.com - 31/05/2021, 07:30 WIB
Galih Pangestu Jati,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Psoriasis adalah kondisi autoimun yang menyebabkan sel berkembang pesat di kulit.

Pertumbuhan berlebih ini dapat menyebabkan plak tebal dan bersisik yang mungkin gatal atau menyebabkan ketidaknyamanan.

Dilansir dari Medical News Today, ada beberapa jenis psoriasis.

Baca juga: Awas, Stres Bisa Picu Penyakit Kulit Kronis Psoriasis

Hal ini bergantung pada tampilan sisik dan lokasinya di tubuh.

Pemicu gejala psoriasis kambuh biasanya disebabkan oleh lingkungan.

Meskipun seseorang tidak dapat menyembuhkan gejala-gejala ini, perkembangan terbaru menunjukkan bahwa gejala tersebut dapat mengurangi jumlah flare dan tingkat keparahannya.

Menurut Healthline, psoriasis biasanya terjadi di beberapa titik dalam tubuh, seperti tangan, kaki, kulit kepala, leher, dan wajah.

Beberapa jenis psoriasis juga menyerang kuku, mulut, dan area di sekitar alat kelamin.

Psoriasis juga terkadang dikaitkan dengan penyakit lain, seperti diabetes tipe 2, penyakit radang usus, penyakit jantung, radang sendi psoriasis, kegelisahan, dan depresi.

Gejala psoriasis

Gejala psoriasis berbeda pada tiap orang, bergantung pada jenisnya.

Area psoriasis bisa hanya di bagian kecil tubuh, bisa pula melebar hampir ke seluruh tubuh.

Gejala psoriasis plak yang paling umum adalah sebagai berikut.

Baca juga: Beragam Gejala Psoriasis, Penyakit Kronis yang Bikin Kulit Bersisik

  • bercak merah, menonjol, dan meradang pada kulit;
  • sisik keperakan-keputihan atau plak pada bercak merah;
  • kulit kering yang bisa pecah-pecah dan berdarah;
  • nyeri di sekitar bercak;
  • gatal dan sensasi terbakar di sekitar bercak;
  • kuku tebal dan berlubang;
  • nyeri, sendi bengkak.

Tidak semua orang akan mengalami semua gejala tersebut.

Beberapa orang akan mengalami gejala yang sama sekali berbeda jika mereka memiliki jenis psoriasis yang kurang umum.

Kebanyakan orang dengan psoriasis mengalami “siklus” gejala.

Kondisi ini dapat menyebabkan gejala yang parah selama beberapa hari atau minggu, dan kemudian gejala tersebut akan hilang dan hampir tidak terlihat.

Kemudian, dalam beberapa minggu atau jika diperparah oleh pemicu psoriasis yang umum, kondisinya dapat kambuh lagi.

Penyebab psoriasis

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab pasti dari psoriasis.

Namun, secara umum ada dua faktor penyebabnya, yakni genetika dan sistem kekebalan.

  • Sistem kekebalan

Psoriasis adalah kondisi autoimun, yakni kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dirinya sendiri.

Baca juga: 14 Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Dalam kasus psoriasis, sel darah putih yang dikenal sebagai sel T secara keliru menyerang sel kulit.

Akibatnya, proses produksi sel kulit menjadi berlebihan.

Produksi sel kulit yang meningkat menyebabkan sel-sel kulit baru berkembang terlalu cepat dan didorong ke permukaan kulit hingga menumpuk.

Kondisi ini menghasilkan plak yang paling sering dikaitkan dengan psoriasis.

Serangan pada sel kulit juga menyebabkan timbulnya area kulit yang merah dan meradang.

  • Genetika

Beberapa orang yang memiliki keluarga dekat dengan kondisi psoriasis memiliki kemungkinan besar untuk terkena penyakit ini

Namun, persentase orang yang menderita psoriasis yang disebabkan oleh genetika cukup kecil.

Menurut National Psoriasis Foundation (NPF), hanya sekitar 2 hingga 3 persen.

Penanganan psoriasis

Psoriasis tidak ada obatnya.

Penanganan hanya bertujuan untuk mengurangi peradangan dan sisik, memperlambat pertumbuhan sel kulit, serta menghilangkan plak.

Penanganan psoriasis terbagi dalam tiga kategori berikut.

Baca juga: Dokter: Penderita Autoimun Jangan Asal Konsumsi Multivitamin

Perawatan topikal

Krim dan salep yang dioleskan langsung ke kulit dapat membantu mengurangi psoriasis ringan hingga sedang.

Beberapa krim atau salep yang digunakan meliputi:

  • kortikosteroid topikal;
  • retinoid topikal;
  • anthralin;
  • analog vitamin D;
  • asam salisilat;
  • pelembab. 

Pengobatan sistemik

Beberapa penderita psoriasis mungkin perlu menggunakan obat oral atau suntik. Banyak dari obat-obatan ini memiliki efek samping yang parah.

Dokter biasanya meresepkannya untuk waktu yang singkat.

Obat-obatan ini meliputi sebagai berikut.

  • Biologis, yakni obat berbasis protein yang berasal dari sel hidup. Biologis menargetkan sel T dan protein kekebalan yang menyebabkan psoriasis dan artritis psoriatis.
  • Methotrexate, yakni pengobatan yang digunakan untuk psoriasis sangat parah, yang membatasi fungsi sehari-hari dan tidak menanggapi perawatan lain. Methotrexate efektif untuk radang sendi psoriasis, serta psoriasis eritroderma, palmoplantar, dan kuku.
  • Siklosporin, yakni pengobatan yang dilakukan untuk mencegah penolakan organ setelah transplantasi.
  • Retinoid oral, yakni obat yang disebut acitretin yang bekerja melawan efek penyakit di seluruh tubuh. Retinoid oral tidak mengurangi aktivitas kekebalan, tetapi cukup aman untuk orang dengan HIV yang juga menderita psoriasis berat. 

Baca juga: Penyebab Herpes Kulit dan Cara Mengobatinya

Terapi cahaya

Perawatan psoriasis ini menggunakan sinar ultraviolet (UV) atau cahaya alami.

Sinar matahari membunuh sel darah putih yang terlalu aktif menyerang sel kulit sehat dan menyebabkan pertumbuhan sel secara cepat.

Baik sinar UVA dan UVB dapat membantu mengurangi gejala psoriasis ringan hingga sedang.

Kebanyakan orang dengan psoriasis sedang hingga berat akan mendapat manfaat dari kombinasi perawatan.

Jenis terapi ini menggunakan lebih dari satu jenis pengobatan untuk mengurangi gejala.

Beberapa orang mungkin menggunakan perlakuan yang sama sepanjang hidup mereka.

Orang lain mungkin perlu mengubah perawatan sesekali jika kulit mereka berhenti merespons apa yang mereka gunakan.

Baca juga: 9 Ciri-ciri Kulit Sensitif yang Baik Dikenali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com