- Hepatitis A biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi pemulihan dapat memakan waktu hingga berminggu-minggu.
- Hepatitis B bisa akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Ini menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah dan air mani. Meskipun hepatitis B dapat diobati, tidak ada obat untuk itu. Perawatan dini adalah kunci untuk menghindari komplikasi, jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin jika kita berisiko.
- Hepatitis C juga bisa akut atau kronis. Jenis hepatitis ini sering menyebar melalui kontak dengan darah dari seseorang dengan hepatitis C. Meskipun sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, dapat menyebabkan kerusakan hati permanen pada tahap selanjutnya.
- Hepatitis D adalah bentuk hepatitis serius yang hanya berkembang pada orang dengan hepatitis B atau tidak dapat menular dengan sendirinya. Hepatitis D juga akut atau kronis.
- Hepatitis E biasanya disebabkan oleh minum air yang terkontaminasi. Umumnya, itu hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa komplikasi yang bertahan lama.
2. Penyakit fatty lever
Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan penyakit fatty lever atau perlemakan hati.
Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
Ada dua jenis penyakit perlemakan hati yang dapat terjadi, yakni:
- Penyakit perlemakan hati alkoholik yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih (terlalu sering)
- Penyakit perlemakan hati nonalkohol yang disebabkan oleh faktor lain yang masih coba dipahami oleh para ahli
Jika tidak dikelola, kedua jenis penyakit fatty lever dapat menyebabkan kerusakan lever, yang menyebabkan sirosis dan gagal hati.
Diet dan perubahan gaya hidup lainnya sering kali dapat memperbaiki gejala dan mengurangi risiko komplikasi penyakit perlemakan hati.
3. Penyakit autoimun
Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan kita secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh.
Baca juga: 14 Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai
Beberapa kondisi autoimun yang menyerang sel dan lever, termasuk:
- Hepatitis autoimun. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lever kita, sehingga terjadi peradangan. Jika tidak diobati, hepatitis autoimun dapat menyebabkan sirosis hati dan gagal hati.
- Sirosis bilier primer atau primary biliary cirrhosis (PBC) adalah kondisi hasil dari kerusakan pada saluran empedu di organ hati kita. Kondisi ini menyebabkan penumpukan empedu yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis hati dan gagal hati.
- Kolangitis sklerosis primer. Kondisi peradangan ini menyebabkan kerusakan bertahap pada saluran empedu. Saluran empedu pada akhirnya tersumbat, menyebabkan empedu menumpuk di hati kita. Hal ini dapat menyebabkan sirosis atau gagal hati.
4. Kondisi genetik
Beberapa kondisi genetik yang kita warisi dari salah satu orang tua juga dapat memengaruhi lever kita.
Apa saja itu?
- Hemochromatosis menyebabkan tubuh kita menyimpan lebih banyak zat besi daripada yang dibutuhkan. Zat besi ini tetap berada di organ dalam kita, termasuk lever. Jika tidak dikelola, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan dalam jangka waktu yang lama.
- Penyakit Wilson menyebabkan lever menyerap tembaga alih-alih melepaskannya ke saluran empedu. Akhirnya, lever mungkin menjadi terlalu rusak untuk menyimpan lebih banyak tembaga, memungkinkannya mengalir melalui aliran darah dan merusak bagian lain dari tubuh kita, termasuk otak.
- Defisiensi alpha-1 antitrypsin (AT) terjadi ketika hati tidak dapat membuat cukup alpha-1 antitrypsin. Alpha-1 antitrypsin adalah protein yang membantu mencegah kerusakan enzim di seluruh tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru serta penyakit lever.
Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai
5. Kanker hati
Kanker hati adalah kanker yang pertama kali berkembang di organ hati.
Jika kanker dimulai di tempat lain di tubuh kemudian menyebar ke hati, itu disebut kanker hati sekunder.
Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler. Jenis kanker hati ini cenderung berkembang sebagai beberapa kanker kecil di organ lever kita, meskipun itu juga dapat dimulai sebagai tumor tunggal.