Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Jenis Penyakit Lever yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 21/06/2021, 15:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Lever atau hati adalah organ penting yang punya ratusan fungsi berkaitan dengan metabolisme, penyimpanan energi, dan detoksifikasi limbah.

Lever membantu kita mencerna makanan, mengubahnya menjadi energi, dan menyimpan energi tersebut sampai kita membutuhkannya.

Organ ini juga dapat membantu kita menyaring zat beracun dari aliran darah.

Baca juga: Gejala Awal Penyakit Hati yang Perlu Diwaspadai

Penyakit lever adalah istilah umum yang mengacu pada kondisi apa pun yang memengaruhi lever kita.

Kondisi ini dapat berkembang karena alasan yang berbeda, tetapi semuanya dapat merusak lever kita dan memengaruhi fungsinya.

Gejala penyakit lever

Dilansir dari Medical News Today, gejala penyakit lever pada masing-masing orang dapat bervariasi, tergantung pada penyebabnya.

Namun, ada beberapa gejala umum yang mungkin mengindikasikan beberapa jenis penyakit lever.

Ini termasuk:

  • Kulit dan mata menguning atau dikenal sebagai penyakit kuning (jaundice)
  • Urine berwarna gelap
  • Tinja berwarna pucat, berdarah, atau hitam
  • Pergelangan kaki, kaki, atau perut bengkak
  • Mual
  • Muntah
  • Nafsu makan turn
  • Kelelahan terus menerus
  • Kulit terasa gatal
  • Mudah memar

Baca juga: 10 Gejala Penyakit Lever yang Perlu Diwaspadai

Jenis-jenis penyakit lever

Melansir Health Line, ada banyak kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan lever kita.

Berikut ini beberapa jenis penyakit lever yang patut diwaspadai:

1. Hepatitis

Hepatitis adalah infeksi virus pada lever kita. Infeksi ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan hati, sehingga sulit bagi lever kita untuk berfungsi sebagaimana mestinya.

Semua jenis hepatitis dapat menular, tetapi kita dapat mengurangi risiko dengan mendapatkan vaksinasi untuk jenis hepatitis A dan hepatitis B.

Pengurangan risiko tertular dan menularkan hepatitis juga bisa dilakukan mengambil langkah pencegahan lainnya, termasuk melakukan seks aman dan tidak berbagi jarum suntik.

Baca juga: 7 Jenis Hepatitis yang Perlu Diwaspadai

Berikut ini adalah lima jenis hepatitis yang bisa kita alami:

  • Hepatitis A biasanya menyebar melalui kontak dengan makanan atau air yang terkontaminasi. Gejala dapat hilang tanpa pengobatan, tetapi pemulihan dapat memakan waktu hingga berminggu-minggu.
  • Hepatitis B bisa akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang). Ini menyebar melalui cairan tubuh, seperti darah dan air mani. Meskipun hepatitis B dapat diobati, tidak ada obat untuk itu. Perawatan dini adalah kunci untuk menghindari komplikasi, jadi sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin jika kita berisiko.
  • Hepatitis C juga bisa akut atau kronis. Jenis hepatitis ini sering menyebar melalui kontak dengan darah dari seseorang dengan hepatitis C. Meskipun sering tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, dapat menyebabkan kerusakan hati permanen pada tahap selanjutnya.
  • Hepatitis D adalah bentuk hepatitis serius yang hanya berkembang pada orang dengan hepatitis B atau tidak dapat menular dengan sendirinya. Hepatitis D juga akut atau kronis.
  • Hepatitis E biasanya disebabkan oleh minum air yang terkontaminasi. Umumnya, itu hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu tanpa komplikasi yang bertahan lama.

2. Penyakit fatty lever

Penumpukan lemak di hati dapat menyebabkan penyakit fatty lever atau perlemakan hati.

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Ada dua jenis penyakit perlemakan hati yang dapat terjadi, yakni:

  • Penyakit perlemakan hati alkoholik yang disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih (terlalu sering)
  • Penyakit perlemakan hati nonalkohol yang disebabkan oleh faktor lain yang masih coba dipahami oleh para ahli

Jika tidak dikelola, kedua jenis penyakit fatty lever dapat menyebabkan kerusakan lever, yang menyebabkan sirosis dan gagal hati.

Diet dan perubahan gaya hidup lainnya sering kali dapat memperbaiki gejala dan mengurangi risiko komplikasi penyakit perlemakan hati.

3. Penyakit autoimun

Penyakit autoimun adalah kondisi ketika sistem kekebalan kita secara keliru menyerang sel-sel sehat di tubuh.

Baca juga: 14 Jenis Penyakit Autoimun yang Perlu Diwaspadai

Beberapa kondisi autoimun yang menyerang sel dan lever, termasuk:

  • Hepatitis autoimun. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lever kita, sehingga terjadi peradangan. Jika tidak diobati, hepatitis autoimun dapat menyebabkan sirosis hati dan gagal hati.
  • Sirosis bilier primer atau primary biliary cirrhosis (PBC) adalah kondisi hasil dari kerusakan pada saluran empedu di organ hati kita. Kondisi ini menyebabkan penumpukan empedu yang selanjutnya dapat menyebabkan sirosis hati dan gagal hati.
  • Kolangitis sklerosis primer. Kondisi peradangan ini menyebabkan kerusakan bertahap pada saluran empedu. Saluran empedu pada akhirnya tersumbat, menyebabkan empedu menumpuk di hati kita. Hal ini dapat menyebabkan sirosis atau gagal hati.

4. Kondisi genetik

Beberapa kondisi genetik yang kita warisi dari salah satu orang tua juga dapat memengaruhi lever kita.

Apa saja itu?

  • Hemochromatosis menyebabkan tubuh kita menyimpan lebih banyak zat besi daripada yang dibutuhkan. Zat besi ini tetap berada di organ dalam kita, termasuk lever. Jika tidak dikelola, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan dalam jangka waktu yang lama.
  • Penyakit Wilson menyebabkan lever menyerap tembaga alih-alih melepaskannya ke saluran empedu. Akhirnya, lever mungkin menjadi terlalu rusak untuk menyimpan lebih banyak tembaga, memungkinkannya mengalir melalui aliran darah dan merusak bagian lain dari tubuh kita, termasuk otak.
  • Defisiensi alpha-1 antitrypsin (AT) terjadi ketika hati tidak dapat membuat cukup alpha-1 antitrypsin. Alpha-1 antitrypsin adalah protein yang membantu mencegah kerusakan enzim di seluruh tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan penyakit paru-paru serta penyakit lever.

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

5. Kanker hati

Kanker hati adalah kanker yang pertama kali berkembang di organ hati.

Jika kanker dimulai di tempat lain di tubuh kemudian menyebar ke hati, itu disebut kanker hati sekunder.

Jenis kanker hati yang paling umum adalah karsinoma hepatoseluler. Jenis kanker hati ini cenderung berkembang sebagai beberapa kanker kecil di organ lever kita, meskipun itu juga dapat dimulai sebagai tumor tunggal.

Komplikasi penyakit lever lainnya, terutama yang tidak diobati, dapat berkontribusi pada perkembangan kanker hati.

Baca juga: 10 Penyebab Kanker Hati dan Faktor Risikonya

6. Sirosis hati

Sirosis hati mengacu pada jaringan parut yang dihasilkan dari penyakit lever dan penyebab kerusakan hati lainnya, seperti gangguan penggunaan alkohol.

Fibrosis kistik dan sifilis juga dapat menyebabkan kerusakan lever dan pada akhirnya bisa berkembang menjadi sirosis hati.

Hati kita dapat beregenerasi sebagai respons terhadap kerusakan, tetapi proses ini biasanya menghasilkan perkembangan jaringan parut.

Semakin banyak jaringan parut yang berkembang, maka semakin sulit juga bagi organ lever kita untuk berfungsi dengan baik.

Pada tahap awal, sirosis sering dapat diobati dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Tetapi jika tidak dikelola, itu dapat menyebabkan komplikasi lain dan mengancam jiwa.

7. Gagal hati

Gagal hati kronis biasanya terjadi ketika sebagian besar hati kita rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Baca juga: 7 Penyebab Penyakit Kuning yang Bisa Terjadi

Pada umumnya, gagal hati yang berhubungan dengan penyakit lever dan sirosis terjadi secara perlahan.

Kita mungkin tidak memiliki gejala apapun pada awalnya. Namun seiring waktu, kita mungkin mulai memperhatikan kondisi berikut:

  • Penyakit kuning
  • Diare
  • Kebingungan
  • Kelelahan dan kelemahan
  • Mual

Gagal hati adalah kondisi serius yang membutuhkan manajemen berkelanjutan.

Gagal hati akut adalah kondisi yang bisa terjadi secara tiba-tiba, sering kali sebagai respons terhadap overdosis atau keracunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com