KOMPAS.com – Penyakit diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling sering terjadi.
Bahkan, 90-95 persen penderita diabetes dilaporkan mengalami penyakit diabetes tipe 2.
Penyakit diabetes tipe ini biasanya terjadi pada usia di atas 40 tahun.
Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Tapi belakangan, peningkatan jumlah anak dengan obesitas telah menyebabkan lebih banyak kasus diabetes tipe 2 pada anak muda.
Merangkum Health Line, berbeda dengan orang dengan diabetes tipe 1, di mana tubuh mereka tidak dapat memproduksi insulin, penderita diabetes tipe 2 memiliki resistensi insulin.
Insulin adalah hormon yang berfungsi membantu gula darah (glukosa) masuk ke dalam sel tubuh untuk diubah menjadi energi.
Tubuh orang dengan diabetes tipe 2 masih bisa memproduksi insulin, tetapi tidak dapat menggunakannya secara efektif dan efisien.
Kondisi ini bisa memaksa pankreas bekerja lebih keras untuk menghasilkan lebih banyak insulin untuk mencoba memasukkan glukosa ke dalam sel.
Seiring waktu, hal itu bisa merusak sel di pankreas dan para gilirannya pankreas bisa jadi tidak dapat menghasilkan insulin apapun.
Jika tubuh tidak memproduksi insulin atau tidak bisa menggunakannya secara efisien, glukosa dapat menumpuk di aliran darah.
Sementara, tingginya kadar gula darah dalam tubuh ini salah satunya dapat mempercepat pengerasan pembuluh darah arteri. Kondisi ini pada gilirannya bisa menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Baca juga: 6 Komplikasi Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Ketika didiagnosis mengalami penyakit diabetes tipe 2, banyak orang mungkin akan langsung bertanya-tanya apakah penyakit ini bisa sembuh atau tidak.
Melansir Medical News Today, pada dasarnya diabetes tipe 2 adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Tapi, pahamilah bahwa penyakit ini dapat mengalami remisi.
Ketika diabetes mengalami remisi, itu berarti tubuh tidak menunjukkan gejala-gejala, meski penyakit ini secara teknis masih ada di dalam tubuh.
Para dokter belum mencapai kesepakatan akhir tentang apa sebenarnya yang dimaksud dengan remisi. Tetapi mereka semua memasukkan kadar A1C di bawah 6 persen sebagai faktor yang signifikan.
Kadar A1C menunjukkan kadar gula darah seseorang selama 3 bulan.
Menurut Diabetes Care, remisi dapat mengambil bentuk yang berbeda, yakni:
Baca juga: 11 Penyebab Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai
Bahkan jika seseorang sanggup mempertahankan kadar gula darah normal selama 20 tahun, dokter masih akan menganggap diabetes mereka mengalami remisi, bukan sembuh.
Mencapai remisi diabetes bisa sesederhana membuat perubahan pada rutinitas olahraga atau diet.
Dilansir dari WebMD, kunci mengelola penyakit diabetes tipe 2 tampaknya ada pada penurunan berat badan.
Menurunkan berat badan bukan hanya dapat membantu penderita mengelola diabetes, terkadang bahkan bisa membantu penderita hidup bebas diabetes, terutama jika baru mengidap penyakit ini selama beberapa tahun dan tidak membutuhkan suntikan insulin.
Beberapa hal berikut mungkin bisa membantu menurunkan berat badan dalam upaya mengendalikan diabetes tipe 2:
Baca juga: 11 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.